Tegakkan Prokes, Sekdaprov Heru Harap TNI/Polri Gencarkan Operasi Yustisi
Sabtu, 16 Januari 2021 - 12:33 WIB
SURABAYA - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) Heru Tjahjono berharap jajaran TNI-Polri menggencarkan, Operasi Yustis i dan mendorong Kampung Tangguh di seluruh wilayah yang dinilai tinggi penyebaran virus corona.
"Perubahan perilaku (penurunan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan/prokes) harus diantisipasi Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 di masing masing wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," ujar Heru, Sabtu (16/1/2021).
Dia mengatakan, saat ini peningkatan sejumlah kasus positif COVID-19 banyak disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang tidak lagi patuh terhadap prokes. Selain perubahan perilaku, Sekdaprov Heru juga menyoroti mobilisasi orang yang banyak berkunjung ke sejumlah daerah. "Sehingga penyebaran COVID-19 tidak bisa terbendung," katanya.
Oleh karena itu, mantan Bupati Tulungagung dua periode itu kembali menekankan pentingnya pelaksanaan Operasi Yustisi dan Tim COVID-19 Hunter untuk menegakkan kedisiplinan masyarakat terhadap penerapan prokes di Jatim.
"Saya mengusulkan agar setiap daerah kembali menggelar Operasi Yustisi sebagai bentuk peringatan kepada pelanggar prokes. Biasanya masyarakat jika ada sanksi dan hukuman akan lebih patuh terhadap penerapan Prokes yang ada," katanya.
Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Satgas COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi mengatakan, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa daerah di Jatim dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus COVID -19. "Jika ada kenaikan mobilitas masyarakat, pasti diikuti meningkatnya kasus baru COVID-19," ujarnya.
"Perubahan perilaku (penurunan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan/prokes) harus diantisipasi Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 di masing masing wilayah untuk meningkatkan kewaspadaan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," ujar Heru, Sabtu (16/1/2021).
Dia mengatakan, saat ini peningkatan sejumlah kasus positif COVID-19 banyak disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat yang tidak lagi patuh terhadap prokes. Selain perubahan perilaku, Sekdaprov Heru juga menyoroti mobilisasi orang yang banyak berkunjung ke sejumlah daerah. "Sehingga penyebaran COVID-19 tidak bisa terbendung," katanya.
Oleh karena itu, mantan Bupati Tulungagung dua periode itu kembali menekankan pentingnya pelaksanaan Operasi Yustisi dan Tim COVID-19 Hunter untuk menegakkan kedisiplinan masyarakat terhadap penerapan prokes di Jatim.
"Saya mengusulkan agar setiap daerah kembali menggelar Operasi Yustisi sebagai bentuk peringatan kepada pelanggar prokes. Biasanya masyarakat jika ada sanksi dan hukuman akan lebih patuh terhadap penerapan Prokes yang ada," katanya.
Sementara itu, Ketua Rumpun Kuratif Satgas COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi mengatakan, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa daerah di Jatim dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus COVID -19. "Jika ada kenaikan mobilitas masyarakat, pasti diikuti meningkatnya kasus baru COVID-19," ujarnya.
(don)
tulis komentar anda