Disuntik Vaksin, Bupati Sleman: Rasanya Seperti Dicacar saat Kecil
Kamis, 14 Januari 2021 - 17:08 WIB
SLEMAN - Bupati Sleman Sri Purnomo menjadi orang pertama di Sleman yang mendapat suntikan vaksin COVID-19 , di Puskesmas Ngemplak 2, Kamis (14/1/2021).
Setelah itu, berturut-turut, Kajari Sleman, Bambang Marsana, Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharta, Dandim Sleman Arief Wicaksana, Kapolres Sleman, AKBP Anton Firmanto, Ketua Komisi A DPRD Sleman, Ani Martanti, ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) Sleman, Pamilah dan inluencer dr Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta.
Sri Purnomo dan rombomgan tiba di Puskesama Ngemplak 2, sekitar pukul 10.15 WIB kemudian dilakukan seremonial launching program vaksinasi COVID-19 oleh bupati Sleman. Usai launching sebelum divaksin, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Setelah itu satu persatu memasuki ruang vaksin. Ada tiga tenaga kesehatan yang melayani vaksi, satu petugas yang menyuntik dan dua orang menyiapkan peralatan untuk vaksin di ruang vaksin tersebut. Orang pertama yang masuk ruang vaksin, Sri Purnomo pada pukul10.50 WIB. Setelah duduk, petugas kemudian melakukan suntikan vaksin ke lengan kiri bupati dua periode itu.
Vaksinasi sendiri berlangsung cepat, hanya hitungan detik. Saat disuntik vaksin, tidak terlihat ketegangan di wajahnya. Sesuai protokol setelah mendapat suntikan, harus istirahat dulu selama 30 menit, untuk mengetahui apakah ada reaksi atau tidak setelah divaksin tersebut.Bagi yang sudah divaksin akan mendapatkan surat bukti vaksin.
Setelah menunggu lebih dari 30 menit, Sri Purnomo mengaku tidak merasakan efek. Baik gatal-gatal maupun pegel, semua baik-baik saja. Untuk itu dia menghimbau kepada masyarakat Sleman tidak takut divaksin, apalagi saat divaksin juga tidak terasa sakit. “Tidak ada efek, gatal-gatal dan pegel. Juga tidak sakit saat divaksin. rasanya seperti digigit semut, clekit. Jadiingat dulu waku kecil saatdicacar, ya seperti itu,” ungkapnya.
Selain itu, vaksin tersebut juga sudah mendapatkan izin dari BPOM dan MUI juga tidak meragukan dari sisi kehalalannya. Di Sleman, untuk pemberian vaksin ini secara bertahap.Tahap pertama bagi tenaga kesehatan, setelah itu pelayan publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum. Sehingga setelah divaksin akan ada kekebalan tubuh dari COVID-19.
Vaksinasi sendiri dilayani di 52 pelayanan kesehatan fakses), terdiri dari 25 Puskesmas, 24 rumah sakit dan tiga klinik. Tahap awal Sleman mendapatkan 12.380 dosis, sedangkan dari 14483 SDM nakes yang diajukan, hanya 12.342 SDM Nakes yang mendapat rekomendasi dari kementerian kesehatan (kemenkes).
Setelah itu, berturut-turut, Kajari Sleman, Bambang Marsana, Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharta, Dandim Sleman Arief Wicaksana, Kapolres Sleman, AKBP Anton Firmanto, Ketua Komisi A DPRD Sleman, Ani Martanti, ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) Sleman, Pamilah dan inluencer dr Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta.
Sri Purnomo dan rombomgan tiba di Puskesama Ngemplak 2, sekitar pukul 10.15 WIB kemudian dilakukan seremonial launching program vaksinasi COVID-19 oleh bupati Sleman. Usai launching sebelum divaksin, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga
Setelah itu satu persatu memasuki ruang vaksin. Ada tiga tenaga kesehatan yang melayani vaksi, satu petugas yang menyuntik dan dua orang menyiapkan peralatan untuk vaksin di ruang vaksin tersebut. Orang pertama yang masuk ruang vaksin, Sri Purnomo pada pukul10.50 WIB. Setelah duduk, petugas kemudian melakukan suntikan vaksin ke lengan kiri bupati dua periode itu.
Vaksinasi sendiri berlangsung cepat, hanya hitungan detik. Saat disuntik vaksin, tidak terlihat ketegangan di wajahnya. Sesuai protokol setelah mendapat suntikan, harus istirahat dulu selama 30 menit, untuk mengetahui apakah ada reaksi atau tidak setelah divaksin tersebut.Bagi yang sudah divaksin akan mendapatkan surat bukti vaksin.
Setelah menunggu lebih dari 30 menit, Sri Purnomo mengaku tidak merasakan efek. Baik gatal-gatal maupun pegel, semua baik-baik saja. Untuk itu dia menghimbau kepada masyarakat Sleman tidak takut divaksin, apalagi saat divaksin juga tidak terasa sakit. “Tidak ada efek, gatal-gatal dan pegel. Juga tidak sakit saat divaksin. rasanya seperti digigit semut, clekit. Jadiingat dulu waku kecil saatdicacar, ya seperti itu,” ungkapnya.
Selain itu, vaksin tersebut juga sudah mendapatkan izin dari BPOM dan MUI juga tidak meragukan dari sisi kehalalannya. Di Sleman, untuk pemberian vaksin ini secara bertahap.Tahap pertama bagi tenaga kesehatan, setelah itu pelayan publik, masyarakat rentan dan masyarakat umum. Sehingga setelah divaksin akan ada kekebalan tubuh dari COVID-19.
Baca Juga
Vaksinasi sendiri dilayani di 52 pelayanan kesehatan fakses), terdiri dari 25 Puskesmas, 24 rumah sakit dan tiga klinik. Tahap awal Sleman mendapatkan 12.380 dosis, sedangkan dari 14483 SDM nakes yang diajukan, hanya 12.342 SDM Nakes yang mendapat rekomendasi dari kementerian kesehatan (kemenkes).
(nic)
tulis komentar anda