Ada Guguran Awan Panas dari Puncak Merapi, BPBD Boyolali Perpanjang Status Siaga
Kamis, 07 Januari 2021 - 18:27 WIB
BOYOLALI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memperpanjang status siaga Gunung Merapi sampai 31 Januari 2021. Ini dilakukan seiring peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Hingga Kamis (7/1/2021) tercatat ada dua guguran awan panas. Sebelumnya, juga terjadi beberapa kali guguran lava pijar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Bambang Sinung menyatakan, perpanjangan status siaga Gunung Merapi mengacu laporan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta dengan melihat adanya kejadian guguran lava pijar dan awan panas. "Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih tinggi. Sehingga status masih dalam tingkat siaga," katanya, Kamis (7/1/2021).
Dia mengatakan, potensi bahaya darieningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi adalah berupa guguran lava pijar, awan panas dan lontaran material vulkanik. Dan rekomendasi BPPTKG terhadap BPBD Kabupaten Boyolali masih sama saat awal terjadi kenaikan status dari waspada menjadi siaga.
Meski demikian, kata Bambang, sejauh ini wilayah Kabupaten Boyolali dinilai masih aman dan belum ada laporan kejadian dari masyarakat maupun pemangku kebijakan daerah dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan radius 5 kilometer mengenai adanya hujan abu vulkanik. (Baca: Pegawai Minimarket Ini Menangis Usai Tahu Kosannya Dibobol Maling).
"Daerah bahaya letusan Gunung Merapi di Boyolali meliputi Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur), dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi). Seluruh desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Selo," ujarnya.
Karena ada kemungkinan erupsi efusif, masyarakat yang tinggal di kawasan KRB III diharapkan selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya. "Warga di KRB III kami minta untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalui mengikuti perkembangan informasi," pungkasnya. (Baca: Pemkot Bandung Siapkan 180 Tempat Vaksinasi COVID-19).
Lihat Juga: Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi: Saya Juga Santri, Pencalonan Ini Ikhtiar
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Bambang Sinung menyatakan, perpanjangan status siaga Gunung Merapi mengacu laporan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta dengan melihat adanya kejadian guguran lava pijar dan awan panas. "Aktivitas vulkanik Gunung Merapi hingga saat ini masih tinggi. Sehingga status masih dalam tingkat siaga," katanya, Kamis (7/1/2021).
Dia mengatakan, potensi bahaya darieningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi adalah berupa guguran lava pijar, awan panas dan lontaran material vulkanik. Dan rekomendasi BPPTKG terhadap BPBD Kabupaten Boyolali masih sama saat awal terjadi kenaikan status dari waspada menjadi siaga.
Meski demikian, kata Bambang, sejauh ini wilayah Kabupaten Boyolali dinilai masih aman dan belum ada laporan kejadian dari masyarakat maupun pemangku kebijakan daerah dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dengan radius 5 kilometer mengenai adanya hujan abu vulkanik. (Baca: Pegawai Minimarket Ini Menangis Usai Tahu Kosannya Dibobol Maling).
"Daerah bahaya letusan Gunung Merapi di Boyolali meliputi Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang); Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur), dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi). Seluruh desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Selo," ujarnya.
Karena ada kemungkinan erupsi efusif, masyarakat yang tinggal di kawasan KRB III diharapkan selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya. "Warga di KRB III kami minta untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalui mengikuti perkembangan informasi," pungkasnya. (Baca: Pemkot Bandung Siapkan 180 Tempat Vaksinasi COVID-19).
Lihat Juga: Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi: Saya Juga Santri, Pencalonan Ini Ikhtiar
(nag)
tulis komentar anda