GeNose UGM Mulai Didistribusikan ke Rumah Sakit dan Pesantren
Kamis, 31 Desember 2020 - 19:57 WIB
SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyerahkan secara simbolis alat deteksi cepat COVID-19 dengan embusan nafas, GeNose C19 kepada beberapa rumah sakit dan pondok pesantren (Ponpes) di DIY, Kamis (31/12/20200). Penyerahan secara simbollis bertempat di UGM Science Techno Parc (STP) Karangmojo, Purwomartani, Kalasan, Sleman.
(Baca juga: Dapat Izin Edar, Nantinya Tes COVID-19 dengan GeNose UGM hanya Rp15-25 Ribu)
Penyerahan ini, sebagai bentuk syukur dengan telah terbitnya izin edar GeNose C 19 dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus wujud nyata program Bakti Inovasi "Difusi Produk Inovasi GeNose C 19 untuk mitigasi resiko pandemi COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional".
(Baca juga: Ngeri, Inilah Pengakuan Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank di Denpasar)
GeNose merupakan alat pendeteksian cepat COVID-19 melalui embusan nafas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. GeNose C19 mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem. Sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.
GeNose C19 ini diharapkan dapat memutus penyebaran COVID-19 dengan biaya pengujian atau tes lebih murah, yakni antara Rp15.000-Rp20.000. Sedangkan hasil tes bisa diketahui kurang 2 dua menit
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Prof Paripurna mengatakan, penyerahan GeNose C19 ini bagian dari penyerahan 100 unit tahap awal yang telah diproduksi oleh UGM. Alat ini diserahkan terutama kepada rumah sakit mitra sebagai tempat uji diagnotic dan proppeler GeNose C19. Di antaranya RSPAU Harjolukito, RS Bhayangkara Polda DIY dan RS DKT.
“Penyerahan ini sebagai dedikasi para inovator kepada rumah sakit mitra uji diganitic dan proppeler GeNose C19,” kata Paripurna, Kamis (31/12/2020).
Selain kepada rumah sakit, UGM juga menyerakan GeNose kepada beberapa ponpes untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Di antaranya kepada Ponpes Al Mukmin, Krapyak. GeNose ditargetkan sudah dapat diproduksi secara massal pada akhir Januari 2020 dan distribusikan pada Februari 2021.
(Baca juga: Dapat Izin Edar, Nantinya Tes COVID-19 dengan GeNose UGM hanya Rp15-25 Ribu)
Penyerahan ini, sebagai bentuk syukur dengan telah terbitnya izin edar GeNose C 19 dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus wujud nyata program Bakti Inovasi "Difusi Produk Inovasi GeNose C 19 untuk mitigasi resiko pandemi COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional".
(Baca juga: Ngeri, Inilah Pengakuan Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank di Denpasar)
GeNose merupakan alat pendeteksian cepat COVID-19 melalui embusan nafas yang aplikasinya terhubung dengan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. GeNose C19 mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem. Sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.
GeNose C19 ini diharapkan dapat memutus penyebaran COVID-19 dengan biaya pengujian atau tes lebih murah, yakni antara Rp15.000-Rp20.000. Sedangkan hasil tes bisa diketahui kurang 2 dua menit
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Prof Paripurna mengatakan, penyerahan GeNose C19 ini bagian dari penyerahan 100 unit tahap awal yang telah diproduksi oleh UGM. Alat ini diserahkan terutama kepada rumah sakit mitra sebagai tempat uji diagnotic dan proppeler GeNose C19. Di antaranya RSPAU Harjolukito, RS Bhayangkara Polda DIY dan RS DKT.
“Penyerahan ini sebagai dedikasi para inovator kepada rumah sakit mitra uji diganitic dan proppeler GeNose C19,” kata Paripurna, Kamis (31/12/2020).
Selain kepada rumah sakit, UGM juga menyerakan GeNose kepada beberapa ponpes untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Di antaranya kepada Ponpes Al Mukmin, Krapyak. GeNose ditargetkan sudah dapat diproduksi secara massal pada akhir Januari 2020 dan distribusikan pada Februari 2021.
(shf)
tulis komentar anda