Cabai Merah Palsu Beredar di Banyumas, Ini Langkah Kementan
Kamis, 31 Desember 2020 - 19:14 WIB
BANYUMAS - Beredarnya cabai rawit merah palsu membuat Kementerian Pertanian (Kementan) langsung melakukan pengecekan terkait kabar ditemukannya fenomena cabai dicat merah yang dilakukan oleh sejumlah warga di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hal itu untuk memastikan tak ada lagi peredaran dari cabai merah palsu tersebut.
"Sedang dicek oleh Direktorat Sayuran," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, Kamis (31/12/2020).
(Baca: Cabai Merah Palsu Beredar, Begini Cara Tersangka Warnai Cabai Hijau Jadi Merah)
Sebelumnya, Ketua Bidang Organisasi DPP IKAPPI Muhammad Ainun Najib menilai kejadian tersebut merupakan sesuatu yang baru. Sebab, dalam dalam lima tahun terakhir tak pernah ditemukan pedagang atau petani nakal yang lakukan hal tersebut. "Maka kami meminta satgas pangan untuk mengusut permasalahan ini sampai tuntas," kata Ainun, hari ini.
Menurut dia, adanya fenomena itu lantaran kini situasi di lapangan penjualan harga cabai amat mahal. Diketahui, jelang akhir tahun harganya kini naik 100% dari biasanya.
"Apapun itu ini bentuk dari kekecewaan, kekesalan Karena harga cabai sangat tinggi," ujarnya.
(Baca: Geger Cabai Rawit Diberi Pewarna Merah Beredar di Purwokerto)
Sebelumnya BN (35) pelaku pewarna cabe yang ternyata warga Temanggung diamankan oleh Polisi semalam. Pelaku mengaku mewarnai cabe dengan cat semprot pylox agar bisa mendapat keuntungan tinggi.
Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi mengatakan, pelaku BN (35) warga Nampirejo Temanggung saat diperiksa mengaku mewarnai cabe hijaunya dengan cat semprot pylox. Caranya cabe rawit hijau diletakkan di tanah dengan alas kertas koran dan disemprot cat pylox berwarna merah setelah itu dijemur beberapa saat lalu dijual.
"Sedang dicek oleh Direktorat Sayuran," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, Kamis (31/12/2020).
(Baca: Cabai Merah Palsu Beredar, Begini Cara Tersangka Warnai Cabai Hijau Jadi Merah)
Sebelumnya, Ketua Bidang Organisasi DPP IKAPPI Muhammad Ainun Najib menilai kejadian tersebut merupakan sesuatu yang baru. Sebab, dalam dalam lima tahun terakhir tak pernah ditemukan pedagang atau petani nakal yang lakukan hal tersebut. "Maka kami meminta satgas pangan untuk mengusut permasalahan ini sampai tuntas," kata Ainun, hari ini.
Menurut dia, adanya fenomena itu lantaran kini situasi di lapangan penjualan harga cabai amat mahal. Diketahui, jelang akhir tahun harganya kini naik 100% dari biasanya.
"Apapun itu ini bentuk dari kekecewaan, kekesalan Karena harga cabai sangat tinggi," ujarnya.
(Baca: Geger Cabai Rawit Diberi Pewarna Merah Beredar di Purwokerto)
Sebelumnya BN (35) pelaku pewarna cabe yang ternyata warga Temanggung diamankan oleh Polisi semalam. Pelaku mengaku mewarnai cabe dengan cat semprot pylox agar bisa mendapat keuntungan tinggi.
Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi mengatakan, pelaku BN (35) warga Nampirejo Temanggung saat diperiksa mengaku mewarnai cabe hijaunya dengan cat semprot pylox. Caranya cabe rawit hijau diletakkan di tanah dengan alas kertas koran dan disemprot cat pylox berwarna merah setelah itu dijemur beberapa saat lalu dijual.
(sms)
tulis komentar anda