Tetap Kreatif, Ini Cara Bunda PAUD Membuat Inovasi Pembelajaran
Selasa, 29 Desember 2020 - 13:13 WIB
“Kami juga memahami orang tua yang bekerja. Makanya kami juga sediakan jam belajar malam hari,” jelasnya.
Selain itu, katanya, pihaknya juga membuat story telling, senam, serta dancing bagi peserta didik untuk terus mengembangkan motorik anak.
Bahkan, daring mengaji juga dilakukan sehingga tidak hanya pelafalan saja, tapi juga ada hasil karya yang dibuat oleh anak-anak.
“Tugas juga dilakukan melalui keterangan tulisan dan video. Mengasah motorik dengan mengunting, mengasah kemandirian dan empati dengan pekerjaan rumah sederhana seperti melipat pakaian, dan membuat kemampuan seni dengan membuat layang-layang,” sambungnya.
Pengajar KB At Taqwa Wiyung Any Rahmawati mengatakan, era kebiasaan baru memang tidak bisa disamakan dengan sebelumnya.
Pihaknya pun melakukan pengembangan karakter dan keaksaraan. Termasuk juga layanan orang tua yang sekarang menjadi partner belajar bagi sekolah dan siswa. “Ada juga layanan psikolog dari sekolah. Termasuk juga layanan parenting series,” jelasnya.
Sebelum proses pendidikan dimulai, katanya, pihaknya juga melakukan trial kelas bagi para siswa dan orang tua untuk bisa bergabung di aplikasi zoom. Pihaknya mengelar pelatihan pembelajaran online terlebih dahulu.
Ia pun menyadati kalau layanan anak di tingkat PAUD tidak bisa langsung diajak belajar jarak jauh melalui aplikasi zoom.
“Jadi kita buat video semenarik mungkin untuk mengenalkan. Baik itu guru, layanan di kelas, cara belajar sampai beragam permainan. Biar anak tertarik dan mau untuk ikut dalam pembelajaran daring,” jelasnya.
Ketika pembelajaran jarak jauh dilakukan, beberapa keluhan dari orang tua juga berdatangan. Termasuk mereka yang bekerja dan tidak bisa mendampingi anaknya belajar.
Selain itu, katanya, pihaknya juga membuat story telling, senam, serta dancing bagi peserta didik untuk terus mengembangkan motorik anak.
Bahkan, daring mengaji juga dilakukan sehingga tidak hanya pelafalan saja, tapi juga ada hasil karya yang dibuat oleh anak-anak.
“Tugas juga dilakukan melalui keterangan tulisan dan video. Mengasah motorik dengan mengunting, mengasah kemandirian dan empati dengan pekerjaan rumah sederhana seperti melipat pakaian, dan membuat kemampuan seni dengan membuat layang-layang,” sambungnya.
Pengajar KB At Taqwa Wiyung Any Rahmawati mengatakan, era kebiasaan baru memang tidak bisa disamakan dengan sebelumnya.
Pihaknya pun melakukan pengembangan karakter dan keaksaraan. Termasuk juga layanan orang tua yang sekarang menjadi partner belajar bagi sekolah dan siswa. “Ada juga layanan psikolog dari sekolah. Termasuk juga layanan parenting series,” jelasnya.
Sebelum proses pendidikan dimulai, katanya, pihaknya juga melakukan trial kelas bagi para siswa dan orang tua untuk bisa bergabung di aplikasi zoom. Pihaknya mengelar pelatihan pembelajaran online terlebih dahulu.
Ia pun menyadati kalau layanan anak di tingkat PAUD tidak bisa langsung diajak belajar jarak jauh melalui aplikasi zoom.
“Jadi kita buat video semenarik mungkin untuk mengenalkan. Baik itu guru, layanan di kelas, cara belajar sampai beragam permainan. Biar anak tertarik dan mau untuk ikut dalam pembelajaran daring,” jelasnya.
Ketika pembelajaran jarak jauh dilakukan, beberapa keluhan dari orang tua juga berdatangan. Termasuk mereka yang bekerja dan tidak bisa mendampingi anaknya belajar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda