Gubernur Kalbar: Jangan Sampai Harga Sawit Anjlok Baru Mau Melakukan Peremajaan
Jum'at, 18 Desember 2020 - 16:10 WIB
PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) H. Sutarmidji, Skoon .H., M.Hum., menghadiri Pengukuhan Pengurus APKASINDO Dewan Pimpinan Wilayah Kalbar Periode 2020-2025 dan Forum Petani Kelapa Sawit dengan tema “Penguatan Kemitraan Pelaku Usaha Perkebunan Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit” di Hotel Mercure Pontianak, Kamis (17/12/2020).
Dalam sambutannya, Gubernur Kalbar mengatakan upaya peremajaan sawit sangat didukung oleh Pemprov. Kalbar, sawit juga merupakan sektor paling tinggi nilainya ditingkat diperolehan petani.
“Kalau kita lihat daftar statistik nilai perolehan petani disektor padi hanya maksimal 96%, di sektor palawija bisa 97%, sektor paling tinggi tingkat perolehan petaninya yaitu di perkebunan atau sawit 124%,” ungkap H. Sutarmidji.
Ia juga menyampaikan nilai karet mencapai 101% dan juga ada peningkatan harga pada karet dikarenakan pohon-pohon karet banyak ditebang.
“Karet mencapai 101%, ada peningkatan harga dikarenakan karet ketika malaysia, thailand, vietnam, kamboja, laos dan sebagainya menanam karet unggul, kita kebanyakan tebang karet, yang membuat harga anjlok sampai hari ini,” tuturnya.
Gubernur Kalbar juga menegaskan Peremajaan sawit dianggap sangat penting dan jangan membiarkan lahan perkebunan sawit diisi dengan pohon-pohon yang sudah lagi tidak menghasilkan.
“Sehingga peremajaan sawit ini penting, artinya jangan sampai ketika harga anjlok kita tidak mau melakukan peremajaan, tunggu harga naik baru mau melakukan peremajaan kapan mau dapatkan hasilnya, harusnya sudah terjadwal. Jangan biarkan lahan perkebunan sawit itu diisi dengan pohon-pohon sawit yang sudah lagi tidak menghasilkan karena peremajaannya yang lambat,” tegas Gubernur Kalbar.
Keputusan pemerintah untuk moratarium sangat bagus, dalam artian untuk menjaga tingkat kestabilan harga jangan sampai over produksi.
“Kalau over produksi, akhirnya konsumen pasti suka karena hukum yang berlaku jika pengiriman melebihi pasti harga anjlok,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Prov. Kalbar, Kepala Dinas Perkebunan Kalbar beserta Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar.(wnd)
Dalam sambutannya, Gubernur Kalbar mengatakan upaya peremajaan sawit sangat didukung oleh Pemprov. Kalbar, sawit juga merupakan sektor paling tinggi nilainya ditingkat diperolehan petani.
“Kalau kita lihat daftar statistik nilai perolehan petani disektor padi hanya maksimal 96%, di sektor palawija bisa 97%, sektor paling tinggi tingkat perolehan petaninya yaitu di perkebunan atau sawit 124%,” ungkap H. Sutarmidji.
Ia juga menyampaikan nilai karet mencapai 101% dan juga ada peningkatan harga pada karet dikarenakan pohon-pohon karet banyak ditebang.
“Karet mencapai 101%, ada peningkatan harga dikarenakan karet ketika malaysia, thailand, vietnam, kamboja, laos dan sebagainya menanam karet unggul, kita kebanyakan tebang karet, yang membuat harga anjlok sampai hari ini,” tuturnya.
Gubernur Kalbar juga menegaskan Peremajaan sawit dianggap sangat penting dan jangan membiarkan lahan perkebunan sawit diisi dengan pohon-pohon yang sudah lagi tidak menghasilkan.
“Sehingga peremajaan sawit ini penting, artinya jangan sampai ketika harga anjlok kita tidak mau melakukan peremajaan, tunggu harga naik baru mau melakukan peremajaan kapan mau dapatkan hasilnya, harusnya sudah terjadwal. Jangan biarkan lahan perkebunan sawit itu diisi dengan pohon-pohon sawit yang sudah lagi tidak menghasilkan karena peremajaannya yang lambat,” tegas Gubernur Kalbar.
Keputusan pemerintah untuk moratarium sangat bagus, dalam artian untuk menjaga tingkat kestabilan harga jangan sampai over produksi.
“Kalau over produksi, akhirnya konsumen pasti suka karena hukum yang berlaku jika pengiriman melebihi pasti harga anjlok,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Prov. Kalbar, Kepala Dinas Perkebunan Kalbar beserta Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar.(wnd)
(srf)
tulis komentar anda