Hendi Tak Larang Kegiatan Ibadah dan Tempat Usaha saat Nataru di Kota Semarang
Jum'at, 18 Desember 2020 - 16:10 WIB
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mempersilahkan kegiatan ibadah dan tempat usaha tetap berjalan pada saat suasana Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut ditegaskan wali kota yang akrab disapa Hendi itu setelah memimpin rapat koordinasi Pemerintah Kota Semarang, Kamis (17/12/2020).
Tapi meskipun begitu, dia menegaskan melarang adanya pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan perayaan tahun baru, apalagi menyalakan kembang api yang dapat mengundang kerumunan. Tak hanya itu, dirinya juga meminta jajarannya untuk meningkatkan penegakan protokol kesehatan selama Natal dan Tahun Baru.
Hendi mengungkapkan, keputusan yang sedikit berbeda dari daerah - daerah lain ditetapkan di Kota Semarang, sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi. “Untuk itu tolong hargai upaya kami dengan saling bekerjasama dan saling menjaga, agar semuanya berjalan baik dan lancar,” terang Hendi.
"Tempat wisata dan tempat usaha silahkan beraktifitas seperti biasa, hanya tidak boleh membuat kegiatan yang terkait perayaan tahun baru. Misa juga silahkan bagi kawan - kawan yang merayakan Natal, asal SOP kesehatan ditegakkan dengan baik," tegasnya.
Tak hanya itu, Hendi juga telah meminta jajarannya untuk dapat meningkatkan pengamanan Natal dan tahun baru, sebagai bagian antisipasi tensi politik yang memanas. "Mestinya Natal dan tahun baru merupakan kegiatan rutin yang biasa kita selenggarakan, namun karena adanya isu politik yang sedang memanas, maka keamanan harus ditingkatkan eskalasinya," tegas Wali Kota Semarang tersebut.
Di sisi lain, terkait potensi kekisruhan secara spesifik yang mengancam penyelenggaraan Natal, Kapolrestabes Semarang, Auliansyah Lubis, menyebutkan bahwa kondisinya masih kondusif. “Hal-hal yang dianggap berpotensi mengganggu keamanan tetap menjadi kewaspadaan kami," terang Auliansyah.
"Untuk mewaspadai adanya kemacetan juga kami siapkan operasi lilin yang akan dimulai pada 21 Desember besok karena dikhawatirkan terjadi pembludakan wisatawan yang akhirnya akan berpotensi penyebaran Covid-19," tambahnya.
Sementara itu, Dandim 0733/BS Semarang, Yudhi Diliyanto meyakini jika Pemerintah Kota Semarang bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah tidak bisa bekerja sendiri - sendiri dalam bekerja, karena sifatnya terpadu. “Semua unsur yang terlibat memiliki tanggung jawab yang sama. TNI akan terus mendukung dan memberikan bantuan, prinsipnya Natal harus aman baik wilayah dan kesehatannya,” tandasnya.
Yudhi menegaskan pihaknya akan mendukung Pemerintah Kota Semarang untuk menciptakan Kamtibmas yang kondusif. “Saat ini kita harus lebih ekstra dalam mensiasati isu yang sedang terjadi di Jakarta, karena berpotensi dapat merambah ke daerah lain. Kita akan terus berkomitmen dan bersinergi untuk menjaga kota Semarang agar kondusif dan tidak terjadi gejolak,” pungkasnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mempersilahkan kegiatan ibadah dan tempat usaha tetap berjalan pada saat suasana Natal dan Tahun Baru./ Foto: Istimewa
Tapi meskipun begitu, dia menegaskan melarang adanya pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan perayaan tahun baru, apalagi menyalakan kembang api yang dapat mengundang kerumunan. Tak hanya itu, dirinya juga meminta jajarannya untuk meningkatkan penegakan protokol kesehatan selama Natal dan Tahun Baru.
Hendi mengungkapkan, keputusan yang sedikit berbeda dari daerah - daerah lain ditetapkan di Kota Semarang, sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi. “Untuk itu tolong hargai upaya kami dengan saling bekerjasama dan saling menjaga, agar semuanya berjalan baik dan lancar,” terang Hendi.
"Tempat wisata dan tempat usaha silahkan beraktifitas seperti biasa, hanya tidak boleh membuat kegiatan yang terkait perayaan tahun baru. Misa juga silahkan bagi kawan - kawan yang merayakan Natal, asal SOP kesehatan ditegakkan dengan baik," tegasnya.
Tak hanya itu, Hendi juga telah meminta jajarannya untuk dapat meningkatkan pengamanan Natal dan tahun baru, sebagai bagian antisipasi tensi politik yang memanas. "Mestinya Natal dan tahun baru merupakan kegiatan rutin yang biasa kita selenggarakan, namun karena adanya isu politik yang sedang memanas, maka keamanan harus ditingkatkan eskalasinya," tegas Wali Kota Semarang tersebut.
Di sisi lain, terkait potensi kekisruhan secara spesifik yang mengancam penyelenggaraan Natal, Kapolrestabes Semarang, Auliansyah Lubis, menyebutkan bahwa kondisinya masih kondusif. “Hal-hal yang dianggap berpotensi mengganggu keamanan tetap menjadi kewaspadaan kami," terang Auliansyah.
"Untuk mewaspadai adanya kemacetan juga kami siapkan operasi lilin yang akan dimulai pada 21 Desember besok karena dikhawatirkan terjadi pembludakan wisatawan yang akhirnya akan berpotensi penyebaran Covid-19," tambahnya.
Sementara itu, Dandim 0733/BS Semarang, Yudhi Diliyanto meyakini jika Pemerintah Kota Semarang bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah tidak bisa bekerja sendiri - sendiri dalam bekerja, karena sifatnya terpadu. “Semua unsur yang terlibat memiliki tanggung jawab yang sama. TNI akan terus mendukung dan memberikan bantuan, prinsipnya Natal harus aman baik wilayah dan kesehatannya,” tandasnya.
Yudhi menegaskan pihaknya akan mendukung Pemerintah Kota Semarang untuk menciptakan Kamtibmas yang kondusif. “Saat ini kita harus lebih ekstra dalam mensiasati isu yang sedang terjadi di Jakarta, karena berpotensi dapat merambah ke daerah lain. Kita akan terus berkomitmen dan bersinergi untuk menjaga kota Semarang agar kondusif dan tidak terjadi gejolak,” pungkasnya.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mempersilahkan kegiatan ibadah dan tempat usaha tetap berjalan pada saat suasana Natal dan Tahun Baru./ Foto: Istimewa
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda