Dokter RS Pertamina Balikpapan Meninggal Dunia karena COVID-19
Rabu, 16 Desember 2020 - 20:23 WIB
BALIKPAPAN - Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) Kalimantan Timur meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 , Rabu (16/12/2020) pukul 11.45 wita.
Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengungkapan dr M Fajar Nur (43) usai terpapar COVID-19 dilarikan menuju RSPB untuk menjalani perawatan pada 13 Desember namun langsung ditangani di unit IGD. ”Kita taunya masuk Rumah Sakit Pertamina tanggal 13 Desember tapi memang kondisi langsung berat. Jadi dari IGD langsung ICU,” terangnya.
Selain dr Fajar, anak dan istri juga ikut terpapar covid-19. Almarhum diketahui merupakan pasien komorbit dengan riwat penyakit hipertensi.
Meninggalnya dr Fajar menambah deretan dokter dan tenaga medis di kota Balikpapan yang meninggal dunia akibat COVID-19. Tercatat sejak pandemi covid-19 4 tenaga dokter meninggal dunia. ”Total Meninggal itu sudah 4 orang, kalau tenaga medis yang kena banyak ya total dua ratusan lebih,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Satgas Penanganann COVID-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam konfrensi pers membenarkan meninggalnya dr Fajar. Dokter rumah sakit Pertamina ini sebelumnya diperbantukan di PLN wilayah.
Wali Kota Balikpapan menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian dr Fajar. “Kita tentu berduka atas nama Pemerintah Kota, atas nama Tim Satgas kita menyampaikan duka cita mendalam,” katanya. (Baca: Geger Surat Risma di Pilkada Surabaya, Ini Keputusan Bawaslu).
"Satu lagi pejuang Covid-19 kita yang gugur dan kita berdoa mudah-mudahan Allah SWT menerima amal ibadah beliau dan diterima dalam kondisi Khusnul Fatimah," pungkasnya.
Senada Manajemen rumah sakit Pertamina Balikpapan dalam akun resmi Instagramnya pun menyatakan, sangat berduka yang mendalam. Karena kehilangan dokter terbaiknya. “RS Pertamina Balikpapan hari ini sangat berduka karena kehilangan salah satu Dokter terbaik yang sangat baik hati, ramah, humble dan sangat pintar,” tulisnya.
Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengungkapan dr M Fajar Nur (43) usai terpapar COVID-19 dilarikan menuju RSPB untuk menjalani perawatan pada 13 Desember namun langsung ditangani di unit IGD. ”Kita taunya masuk Rumah Sakit Pertamina tanggal 13 Desember tapi memang kondisi langsung berat. Jadi dari IGD langsung ICU,” terangnya.
Selain dr Fajar, anak dan istri juga ikut terpapar covid-19. Almarhum diketahui merupakan pasien komorbit dengan riwat penyakit hipertensi.
Meninggalnya dr Fajar menambah deretan dokter dan tenaga medis di kota Balikpapan yang meninggal dunia akibat COVID-19. Tercatat sejak pandemi covid-19 4 tenaga dokter meninggal dunia. ”Total Meninggal itu sudah 4 orang, kalau tenaga medis yang kena banyak ya total dua ratusan lebih,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Satgas Penanganann COVID-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam konfrensi pers membenarkan meninggalnya dr Fajar. Dokter rumah sakit Pertamina ini sebelumnya diperbantukan di PLN wilayah.
Wali Kota Balikpapan menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian dr Fajar. “Kita tentu berduka atas nama Pemerintah Kota, atas nama Tim Satgas kita menyampaikan duka cita mendalam,” katanya. (Baca: Geger Surat Risma di Pilkada Surabaya, Ini Keputusan Bawaslu).
"Satu lagi pejuang Covid-19 kita yang gugur dan kita berdoa mudah-mudahan Allah SWT menerima amal ibadah beliau dan diterima dalam kondisi Khusnul Fatimah," pungkasnya.
Senada Manajemen rumah sakit Pertamina Balikpapan dalam akun resmi Instagramnya pun menyatakan, sangat berduka yang mendalam. Karena kehilangan dokter terbaiknya. “RS Pertamina Balikpapan hari ini sangat berduka karena kehilangan salah satu Dokter terbaik yang sangat baik hati, ramah, humble dan sangat pintar,” tulisnya.
(nag)
tulis komentar anda