Dewan Minta Pembelajaran Tatap Muka Dimulai di Wilayah Kepulauan
Senin, 14 Desember 2020 - 09:46 WIB
"SD itu masih suka main, bercanda, sehingga dikhawatrikan mereka tukar menukar masker. Jadi ini persoalan yang harus dicari caranya," papar Sekretaris DPD II Golkar Makassar ini.
Makanya, perlu aturan ketat jika kemudian sekolah tatap muka diberlakukan. Dia mencontohkan, jumlah siswa dalam satu kelas minimal 50% dari kapasitas ruangan. Meski diakui tidak ada jaminan hal ini bisa berjalan efektif.
Di samping itu, kondisi tiap wilayah diakui berbeda-beda. Makanya perlu kehati-hatian jika diterpakan dan dikontrol dengan baik. "Ini nda boleh asal, kalau SD sama SMP itu harus dipikir baik karena tingkat pelanggaran itu berpotensi tinggi," pungka Wahab.
Namun setidaknya, Wahab menuturkan, jika ada sekolah tatap muka yang dijadikan percontohan di wilayah kepulauan, bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
Makanya, perlu aturan ketat jika kemudian sekolah tatap muka diberlakukan. Dia mencontohkan, jumlah siswa dalam satu kelas minimal 50% dari kapasitas ruangan. Meski diakui tidak ada jaminan hal ini bisa berjalan efektif.
Di samping itu, kondisi tiap wilayah diakui berbeda-beda. Makanya perlu kehati-hatian jika diterpakan dan dikontrol dengan baik. "Ini nda boleh asal, kalau SD sama SMP itu harus dipikir baik karena tingkat pelanggaran itu berpotensi tinggi," pungka Wahab.
Namun setidaknya, Wahab menuturkan, jika ada sekolah tatap muka yang dijadikan percontohan di wilayah kepulauan, bisa menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.
(luq)
Lihat Juga :
tulis komentar anda