Produksi Pertanian Meningkat, Isu Kelangkaan Pupuk Dibantah
Minggu, 13 Desember 2020 - 16:13 WIB
Hal yang sama juga berlaku untuk tanaman jagung. Nursalam mengatakan, produksi pertanian jagung di Bantaeng juga ikut meningkat. Setiap lahan pertanian di Bantaeng mengalami peningkatan produksi tanaman jagung 60,76 kwintal per hektare tahun ini. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya berada pada angka 59,60 kwintal per hektare.
"Artinya, lahan pertanian jagung di Bantaeng tetap mengalami peningkatan produksi," jelas dia.
Sayangnya, luas tanam lahan pertanian jagung di Bantaeng juga ikut mengalami penurunan tahun ini. Dari total 297 hektare pada tahun 2019, menjadi 25,584 hektare tahun ini.
"Luas pertanaman jagung 2020 dibanding 2019 mengalami penurunan karena ada alih komoditi ke tanaman kacang tanah dan kacang hijau khususnya pertanaman jagung dilahan sawah pada masa tanam Agustus, September, dan Oktober. Sehingga tahun 2020, luas pertanaman kacang tanah dan kacang hijau meningkat," kata Anggota Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) ini.
Sementara itu, Asisten II sekaligus Ketua KP3 Bantaeng , Syamsu Suli mengatakan, pada tahun anggaran 2021, pemerintah telah mengalokasikan pengadaan pupuk urea bersubsidi sebagai tambahan alokasi dari pemerintah pusat untuk mengatasi kelangkaan.
"Jadi di tahun 2021 mendatang kita sudah alokasikan anggaran untuk mengatasi kelangkaan pupuk urea. Sehingga peningkatan pertanian bisa terus digenjot," ucapnya.
Syamsu menerangkan, kelangkaan yang terjadi bukan pada pupuk bersubsidi, melainkan pupuk urea.
"Kenaikan produksi pertanian karena petani semakin sadar menggunakan pupuk berimbang dan pupuk organik serta pupuk cair yang ramah lingkungan," pungkasnya.
"Artinya, lahan pertanian jagung di Bantaeng tetap mengalami peningkatan produksi," jelas dia.
Sayangnya, luas tanam lahan pertanian jagung di Bantaeng juga ikut mengalami penurunan tahun ini. Dari total 297 hektare pada tahun 2019, menjadi 25,584 hektare tahun ini.
Baca Juga
"Luas pertanaman jagung 2020 dibanding 2019 mengalami penurunan karena ada alih komoditi ke tanaman kacang tanah dan kacang hijau khususnya pertanaman jagung dilahan sawah pada masa tanam Agustus, September, dan Oktober. Sehingga tahun 2020, luas pertanaman kacang tanah dan kacang hijau meningkat," kata Anggota Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) ini.
Sementara itu, Asisten II sekaligus Ketua KP3 Bantaeng , Syamsu Suli mengatakan, pada tahun anggaran 2021, pemerintah telah mengalokasikan pengadaan pupuk urea bersubsidi sebagai tambahan alokasi dari pemerintah pusat untuk mengatasi kelangkaan.
"Jadi di tahun 2021 mendatang kita sudah alokasikan anggaran untuk mengatasi kelangkaan pupuk urea. Sehingga peningkatan pertanian bisa terus digenjot," ucapnya.
Syamsu menerangkan, kelangkaan yang terjadi bukan pada pupuk bersubsidi, melainkan pupuk urea.
"Kenaikan produksi pertanian karena petani semakin sadar menggunakan pupuk berimbang dan pupuk organik serta pupuk cair yang ramah lingkungan," pungkasnya.
tulis komentar anda