Produksi Pertanian Meningkat, Isu Kelangkaan Pupuk Dibantah
Minggu, 13 Desember 2020 - 16:13 WIB
BANTAENG - Produksi pertanian di Kabupaten Bantaeng mengalami peningkatan sepanjang tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2019 lalu. Hasil produksi pertanian ini sekaligus membantah isu kelangkaan pupuk yang terjadi di Kabupaten Bantaeng .
Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng menyebutkan, produksi pertanian padi meningkat sebesar 3,22 persen. Rata-rata lahan pertanian di Bantaeng bisa memproduksi 52,40 kwintal padi per hektare pada tahun 2020.
Sedangkan pada tahun sebelumnya, produksi pertanian di Bantaeng hanya berada pada angka 50,76 kwintal per hektare.
"Dari data ini, lahan pertanian di Bantaeng tetap subur. Buktinya, rata-rata produksi padi per hektare meningkat," jelas Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas Pertanian Bantaeng , Nursalam, Minggu (13/12/2020).
Dia menambahkan, data ini pula sekaligus membantah terjadinya kelangkaan pupuk di Bantaeng . Karena faktanya, lahan pertanian di Bantaeng mengalami kenaikan produksi. Jika terjadi kelangkaan pupuk , seharusnya lahan pertanian di Bantaeng mengalami penurunan produksi per hektare.
Nursalam juga mengakui, di beberapa kecamatan sempat mengalami penurunan jumlah luas tanam. Hal ini akibat banjir dan musim kemarau. Dampaknya, ada sekitar 0,34 persen potensi produksi pertanian yang tergerus.
Dampak banjir terhadap jumlah luas tanam terasa di Kecamatan Bissappu dan Bantaeng. Sedangkan dampak kemarau terasa di Kecamatan Pa'jukukang dan Gantarangkeke.
"Bissappu dan Bantaeng karena dampak tanggul cekdam jebol, dan dampak perubahan iklim curah hujan cukup rendah di Kecamatan Pajukukang dan Gantarangkeke sehingga ada penurunan luas tanam," urainya.
Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng menyebutkan, produksi pertanian padi meningkat sebesar 3,22 persen. Rata-rata lahan pertanian di Bantaeng bisa memproduksi 52,40 kwintal padi per hektare pada tahun 2020.
Sedangkan pada tahun sebelumnya, produksi pertanian di Bantaeng hanya berada pada angka 50,76 kwintal per hektare.
"Dari data ini, lahan pertanian di Bantaeng tetap subur. Buktinya, rata-rata produksi padi per hektare meningkat," jelas Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas Pertanian Bantaeng , Nursalam, Minggu (13/12/2020).
Dia menambahkan, data ini pula sekaligus membantah terjadinya kelangkaan pupuk di Bantaeng . Karena faktanya, lahan pertanian di Bantaeng mengalami kenaikan produksi. Jika terjadi kelangkaan pupuk , seharusnya lahan pertanian di Bantaeng mengalami penurunan produksi per hektare.
Nursalam juga mengakui, di beberapa kecamatan sempat mengalami penurunan jumlah luas tanam. Hal ini akibat banjir dan musim kemarau. Dampaknya, ada sekitar 0,34 persen potensi produksi pertanian yang tergerus.
Dampak banjir terhadap jumlah luas tanam terasa di Kecamatan Bissappu dan Bantaeng. Sedangkan dampak kemarau terasa di Kecamatan Pa'jukukang dan Gantarangkeke.
"Bissappu dan Bantaeng karena dampak tanggul cekdam jebol, dan dampak perubahan iklim curah hujan cukup rendah di Kecamatan Pajukukang dan Gantarangkeke sehingga ada penurunan luas tanam," urainya.
tulis komentar anda