Pakar Sebut Media Massa Harus Berperan Tangkal Hoaks
Minggu, 13 Desember 2020 - 14:36 WIB
MAKASSAR - Media massa dinilai memiliki tanggung jawab untuk menjaga informasi di Indonesia, termasuk menangkal hoaks yang sering tersebar di media sosial.
Peran tersebut utamanya harus diemban oleh Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA sebagai lembaga media massa milik negara. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Univesitas Muslim Indonesia (UMI) Dr Hadawiah Hatita.
LKBN ANTARA , kata dia, diharapkan senantiasa memberikan berita-berita yang sehat dan berbudaya bagi masyarakat dan tetap menjaga ke-Binnekaan lndonesia.
"Sebagai media yang bertanggung jawab atas kesatuan dan persatuan bangsa, hal tersebut dinilai penting, agar LKBN ANTARA sebagai media perjuangan dalam meraih kemerdekaan Republik Indonesai tetap terjaga," ujar Dr Hadawiah Hatita.
Selain itu, Pakar Komunikasi dan Media Massa dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Hasrullah menilai, LKBN ANTARA juga harus dapat menangkap peluang pasar ditengah pesatnya perkembangan informasi dan media sosial.
"Untuk dapat menangkap peluang pasar tersebut, profesionalitas harus tetap dijaga dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) LKBN ANTARA perlu terus ditingkatkan," kata Prof Hasrullah.
Merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-83 pada tanggal 13 Desember 2020, LKBN ANTARA juga dinilai harus senantiasa menjaga akurasi, objektivitas, dan netralitas produk berita yang dihasilkan agar pembaca atau audiensi bisa bertahan.
"Termasuk dengan melihat peluang pasar melalui perkembangan media sosial yang demikian pesat, dengan bersinergi sehingga produk yang dihasilkan ANTARA dapat eksis dan penyebarannya lebih luas dan cepat," pungkas Prof Hasrullah.
Peran tersebut utamanya harus diemban oleh Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA sebagai lembaga media massa milik negara. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Univesitas Muslim Indonesia (UMI) Dr Hadawiah Hatita.
LKBN ANTARA , kata dia, diharapkan senantiasa memberikan berita-berita yang sehat dan berbudaya bagi masyarakat dan tetap menjaga ke-Binnekaan lndonesia.
"Sebagai media yang bertanggung jawab atas kesatuan dan persatuan bangsa, hal tersebut dinilai penting, agar LKBN ANTARA sebagai media perjuangan dalam meraih kemerdekaan Republik Indonesai tetap terjaga," ujar Dr Hadawiah Hatita.
Selain itu, Pakar Komunikasi dan Media Massa dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Hasrullah menilai, LKBN ANTARA juga harus dapat menangkap peluang pasar ditengah pesatnya perkembangan informasi dan media sosial.
"Untuk dapat menangkap peluang pasar tersebut, profesionalitas harus tetap dijaga dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) LKBN ANTARA perlu terus ditingkatkan," kata Prof Hasrullah.
Merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-83 pada tanggal 13 Desember 2020, LKBN ANTARA juga dinilai harus senantiasa menjaga akurasi, objektivitas, dan netralitas produk berita yang dihasilkan agar pembaca atau audiensi bisa bertahan.
"Termasuk dengan melihat peluang pasar melalui perkembangan media sosial yang demikian pesat, dengan bersinergi sehingga produk yang dihasilkan ANTARA dapat eksis dan penyebarannya lebih luas dan cepat," pungkas Prof Hasrullah.
(agn)
tulis komentar anda