Pembukaan Sekolah Tatap Muka Dinilai Belum Aman dari COVID-19

Jum'at, 11 Desember 2020 - 07:24 WIB
"Kalau kita dapat 15 kasus per hari dan kita aktif mencari tapi sedikit yang kita temukan itu berarti aman. Tapi kalau untuk situasi sekarang itu tidak aman, hampir tiga sampai empat kali lipat bahayanya," papar peneliti di Departemen Epidemiologi Unhas ini.

Meski begitu, bukan berarti dalam dua pekan terakhir ini kasus positif tidak bisa ditekan. Target zona kuning hingga rencana pembukaan sekolah tatap muka bisa dilanjutkan jika situasi sudah mulai aman.

Salah satu upaya yang dilakukan, yakni masifkan swab tes untuk menemukan kasus positif baru, tracking kontak kasus positif, isolasi pasien terkonfirmasi positif dan karantina mandiri masyarakat yang masih sehat.



"Penegakan protokol kesehatan harus kita perketat kembali, dan itu yang membuat kita turun menjadi zona oranye," tutur Ansariadi.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Irwan Bangsawan mengakui rencanaan pembukaan sekolah tatap muka masih rawan. Harus ekstra hati-hati, sebab jika tidak rawan memicu klaster baru.

"Kita sudah survei dan itu masih rawan sekolah tatap muka . Jadi saya tegaskan sekolah tidak boleh tatap muka dalam kondisi saat ini," ujar Irwan.

Dia juga menegaskan tidak ada tahapan uji coba sekolah tatap muka . Pelaksanaannya harus terjadwal dengan baik. Paling penting, pandemi Covid-19 bisa terkendali, baru aktivitas sekolah tatap muka di buka.

Meski dianggap belum aman, namun Irwan telah menyiapkan petunjuk teknis belajar tatap muka di sekolah. Setidaknya ada dua hal penting yang perlu diatur, yakni masa transisi dan adaptasi baru.

"Insya Allah satu dua hari ini juknisnya sudah rampung. Jadi masa transisi ini itu yang kita agak ketat, kalau adaptasi baru mungkin sudah mulai ada kelonggaran," ungkap dia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content