Pembukaan Sekolah Tatap Muka Dinilai Belum Aman dari COVID-19

Jum'at, 11 Desember 2020 - 07:24 WIB
Sekolah tatap muka dinilai belum aman karena kasus harian positif Covid-19 masih tinggi. Foto: SINDOnews
MAKASSAR - Angka kasus harian positif Covid-19 masih tinggi. Aktivitas belajar tatap muka di sekolah belum aman untuk dibuka. Walaupun Kota Makassar sudah menyandang status zona oranye atau wilayah resiko sedang penularan virus korona.

Ketua Tim Ahli Epidemiologi Satgas Covid-19 Kota Makassar, Ansariadi mengatakan, kasus positif mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir. Kondisi ini dinilai sangat rawan jika sekolah tatap muka dibuka.

Berdasarkan kategori usia, data kasus positif Covid-19 usia anak sekolah antara 5-19 tahun terus mengalami peningkatan dari minggu ke minggu. Pekan keempat November lalu, pasien terkonfirmasi positif pada anak usia sekolah hanya 45 kasus.



Namun jumlah itu naik di pekan pertama Desember yang mencapai 55 kasus. Ada peningkatan sebanyak 10 kasus selama sepekan.

"Jadi saran saya sebaiknya sekolah tatap muka dibuka kalau situasi sudah aman. Kalau sekarang jangan dulu, karena tidak aman," tegas Ansariadi, Kamis (10/11/2020).



Beberapa pekan lalu, pandemi Covid-19 di Kota Makassar mulai melandai. Namun lima pekan terakhir justru kembali meningkat. Angka positif Covid-19 menyentuh angka 10.879 kasus. Kondisi ini berdampak pada angka reproduksi efektif (Rt) Kota Makassar yang juga naik menjadi 1,77.

Sehingga menurut dia, sekolah tatap muka bisa dibuka jika pandemi di Kota Makassar sudah bisa dikontrol. Konsistensi Satgas Covid-19 dalam menekan laju penularan masih juga perlu ditingkatkan.

Apalagi satu pekan terakhir ini, angka kasus positif di Kota Makassar nyaris menyentuh angka 500. Padahal sebelumnya hanya berkisar pada angka 100 hingga 200 kasus.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content