Empat Pemuda Ini Ingin Sambal Teri Masuk Pasar Ekspor Asia Tenggara
Jum'at, 11 Desember 2020 - 05:10 WIB
SURABAYA - Empat pemuda dari berbagai daerah di Indonesia terdiri dari Rhika Putri Dewi, M. Mujaddid Izzul Ummah Mualo, Lamasihu Tehuayoo dan Yunita Ismawati Sukunora yang tergabung dalam tim Teri.id bertekad memasarkan produk makan berbahan dasar ikan teri hingga ke Asia Tenggara.
Produk tersebut yakni berupa sambal ikan teri yang diambil langsung dari petani tambak di Ternate, Maluku Utara. Keinginan memasarkan sambal ikan teri itu setelah produk mahasiswa Untag Surabaya ini berhasil menjadi juara 1 dalam lomba Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo 2020 untuk kategori makanan dan minuman.
(Baca juga: Pengantin Muda Ini Deg-degan, Bak Raja Dilayani Mobil Mewah Wali Kota )
KMI merupakan event yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, bertujuan untuk memaksimalkan dan memunculkan potensi para mahasiswa melalui dunia wirausaha.
Ketua Tim Teri.id, Rhika, mengatakan sambal goreng ikan teri olahan timnya sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet. Produk lokal itu memiliki ketahanan hingga 2 bulan serta memiliki 3 tingkatan pilihan level kepedasan. "Jadi dapat disesuikan dengan selera pelanggan kami," katanya.
Dalam wakti dekat, lanjut Rhika, tim Teri.id akan mendirikan rumah produksi sendiri. Sesuai rencana, pada Januari 2021 mereka juga mengurus sertifikat halal serta bekerjasama dengan restoran dan minimarket.
"Harapannya kami bisa melakukan ekspor ke luar negeri minimal di Asia Tenggara," ujarnya. (Baca juga: Selama Pandemi, Surabaya Bertumpu pada Wisata Bahari )
Selain itu berkat prestasi yang diraih, Rhika dan timnya terpacu untuk mengembangkan Teri.id agar semakin dikenal. “Tak menutup kemungkinan ada varian menu baru atau bahkan varian rasa yang baru," kata Rhika.
Rhika mengaku, dalam proses perlombaan timnya menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama mengatur waktu. Selain berkuliah, tim ada yang bekerja, berjualan, ada yang organisasi dan ada juga yang proses magang. Apalagi mereka tidak berada dalam satu kota yang sama. Ditambah lagi bertepatan dengan UTS. "Jadi bener-bener harus bisa membagi waktu," ungkapnya.
Produk tersebut yakni berupa sambal ikan teri yang diambil langsung dari petani tambak di Ternate, Maluku Utara. Keinginan memasarkan sambal ikan teri itu setelah produk mahasiswa Untag Surabaya ini berhasil menjadi juara 1 dalam lomba Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo 2020 untuk kategori makanan dan minuman.
(Baca juga: Pengantin Muda Ini Deg-degan, Bak Raja Dilayani Mobil Mewah Wali Kota )
KMI merupakan event yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, bertujuan untuk memaksimalkan dan memunculkan potensi para mahasiswa melalui dunia wirausaha.
Ketua Tim Teri.id, Rhika, mengatakan sambal goreng ikan teri olahan timnya sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet. Produk lokal itu memiliki ketahanan hingga 2 bulan serta memiliki 3 tingkatan pilihan level kepedasan. "Jadi dapat disesuikan dengan selera pelanggan kami," katanya.
Dalam wakti dekat, lanjut Rhika, tim Teri.id akan mendirikan rumah produksi sendiri. Sesuai rencana, pada Januari 2021 mereka juga mengurus sertifikat halal serta bekerjasama dengan restoran dan minimarket.
"Harapannya kami bisa melakukan ekspor ke luar negeri minimal di Asia Tenggara," ujarnya. (Baca juga: Selama Pandemi, Surabaya Bertumpu pada Wisata Bahari )
Selain itu berkat prestasi yang diraih, Rhika dan timnya terpacu untuk mengembangkan Teri.id agar semakin dikenal. “Tak menutup kemungkinan ada varian menu baru atau bahkan varian rasa yang baru," kata Rhika.
Rhika mengaku, dalam proses perlombaan timnya menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama mengatur waktu. Selain berkuliah, tim ada yang bekerja, berjualan, ada yang organisasi dan ada juga yang proses magang. Apalagi mereka tidak berada dalam satu kota yang sama. Ditambah lagi bertepatan dengan UTS. "Jadi bener-bener harus bisa membagi waktu," ungkapnya.
tulis komentar anda