Asosiasi: Penerapan PSBB Tak Akan Bunuh Industri Tambang
Kamis, 16 April 2020 - 17:03 WIB
BANDUNG BARAT - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam penanganan COVID-19 dinilai lebih ramah terhadap industri tambang. Karena itu Asosiasi Kepala Teknik Tambang (KTT) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Cimahi, dan Kabupaten Bandung, mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk menerapkan
Ketua Asosiasi KTT KBB, Cimahi, dan Kabupaten Bandung, Teguh Marjanto mengatakan, penerapan PSBB tidak akan menjadikan industri tambang lumpuh. Sebaliknya, opsi lockdown dipastikan membuat industri tambang, khususnya tambang batu hitam bakal anjlok.
"Kami mengapresiasi langkah presiden Joko Widodo yang menerapkan kebijakan PSBB. Bagi sektor tambang ini masih bisa masuk, ada pergerakan ekonomi, meski tentu saja asumsinya ada penurunan pasar," katanya, Kamis (9/4/2020).
Teguh menjelaskan, dengan kondisi saat ini produk industri tambang seperti batu split, abu batu, dan batu pondasi melorot hingga 40%. Hal tersebut dipengaruhi tertundanya pembangunan insfrastruktur maupun perumahan baik proyek pemerintah ataupun swasta.
Ada juga sebagian perusahaan tambang yang menunda produksinya, dan mengambil opsi mengistirahatkan karyawannya untuk sementara waktu. ”Tidak bisa dipungkiri akibat pandemi Corona, penyerapan pasar terhadap produk industri tambang turun hingga 40%,” sebutnya.
Sementara itu, untuk menggugah kesadaran masyarakat pada pencegahan penyebaran Covid-19, KTT membagikan ratusan masker dan memasang 50 spanduk imbauan di sejumlah titik strategis di Bandung Barat, Cimahi, dan Kabupaten Bandung. Isi pesannya berupa anjuran mencuci tangan, menghindari keramaian, menjaga pola hidup sehat, menerapkan physical distancing dan sosial distancing.
"Aksi seperti ini juga dilakukan di daerah daerah lain seperti di Bogor, Purwakarta, Cirebon, dan Majalengka. Ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam memerangi Virus Corona, dan mari kita berdoa agar wabah virus ini bisa cepat teratasi," pungkasnya.
Ketua Asosiasi KTT KBB, Cimahi, dan Kabupaten Bandung, Teguh Marjanto mengatakan, penerapan PSBB tidak akan menjadikan industri tambang lumpuh. Sebaliknya, opsi lockdown dipastikan membuat industri tambang, khususnya tambang batu hitam bakal anjlok.
"Kami mengapresiasi langkah presiden Joko Widodo yang menerapkan kebijakan PSBB. Bagi sektor tambang ini masih bisa masuk, ada pergerakan ekonomi, meski tentu saja asumsinya ada penurunan pasar," katanya, Kamis (9/4/2020).
Teguh menjelaskan, dengan kondisi saat ini produk industri tambang seperti batu split, abu batu, dan batu pondasi melorot hingga 40%. Hal tersebut dipengaruhi tertundanya pembangunan insfrastruktur maupun perumahan baik proyek pemerintah ataupun swasta.
Ada juga sebagian perusahaan tambang yang menunda produksinya, dan mengambil opsi mengistirahatkan karyawannya untuk sementara waktu. ”Tidak bisa dipungkiri akibat pandemi Corona, penyerapan pasar terhadap produk industri tambang turun hingga 40%,” sebutnya.
Sementara itu, untuk menggugah kesadaran masyarakat pada pencegahan penyebaran Covid-19, KTT membagikan ratusan masker dan memasang 50 spanduk imbauan di sejumlah titik strategis di Bandung Barat, Cimahi, dan Kabupaten Bandung. Isi pesannya berupa anjuran mencuci tangan, menghindari keramaian, menjaga pola hidup sehat, menerapkan physical distancing dan sosial distancing.
"Aksi seperti ini juga dilakukan di daerah daerah lain seperti di Bogor, Purwakarta, Cirebon, dan Majalengka. Ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam memerangi Virus Corona, dan mari kita berdoa agar wabah virus ini bisa cepat teratasi," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda