Bawaslu Kerahkan 38.000 Personel Awasi Pilkada Serentak di Jabar
Sabtu, 05 Desember 2020 - 15:17 WIB
BANDUNG - Badan Pengawas Pemilihan Umum ( Bawaslu ) mengerahkan sekitar 38.000 personel pengawasan untuk mengawasi jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di depan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.
Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah Dahlan mengatakan, puluhan ribu personel pengawasan tersebut ditempatkan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, hingga tempat pemungutan suara (TPS).
(Baca juga: UKM Jabar Unjuk Gigi, di Tengah Pandemi Sukses Tembus Pasar Global )
Di tingkat provinsi, pihaknya menerjunkan 7 personel pengawas dan 63 personel kesekretariatan. Kemudian, di tingkat kabupaten/kota sebanyak 38 personel ditambah 188 personel kesekretariatan. Adapun di tingkat kecamatan, pihaknya menerjunkan 693 personel dan 1.884 orang personel kesekretariatan.
"Untuk tingkat desa/kelurahan sebanyak 2.159 orang dan TPS 33.305 orang. Jadi, jumlah personel pengawas sebanyak 36.202 orang dan sekretariat 2.009 orang atau total sekitar 38.000 personel lebih," papar Abdullah di Bandung, Sabtu (5/12/2020).
Abdullah juga memastikan, guna mengantisipasi potensi penularan COVID-19, seluruh personel pengawasan telah menjalani rapid test dan swab test. Diakuinya, berdasarkan hasil tes, dari puluhan ribu personel pengawas tersebut, terdapat sejumlah personel pengawas yang dinyatakan reaktif dan positif COVID-19.
"Namun, mereka yang reaktif maupun positif sudah kita ganti dan jumlahnya pun tidak signifikan," tegasnya.(Baca juga: Ramai-ramai Tolak Surat Risma, Warga: Maaf Pilihan Kita Berbeda )
Lebih lanjut Abdullah mengatakan, jelang hari tenang yang akan dimulai Minggu (6/12/2020) besok, seluruh personel pengawas akan diterjunkan untuk melakukan patroli pengawasan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi kerawanan, seperti politik uang, kampanye hitam, dan berbagai potensi kerawanan lainnya.
"Berdasarkan peta kerawanan yang telah kami buat, potensi kerawanan seperti itu masih sangat berpotensi terjadi di hari tenang besok. Makanya, kita terjunkan personel untuk berpatroli di hari tenang," katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya pun meningkatkan pengawasan, terutama dalam penerapan protokol kesehatan oleh penyelenggara pilkada hingga pemilih, termasuk penerapan protokol kesehatan di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan, 9 Desember mendatang.
"Oleh karenanya, kami mengimbau masyarakat sebagai pemilih tak perlu khawatir memberikan hak suaranya. Kami pastikan, seluruh protokol kesehatan diterapkan dengan baik," tandasnya.
Diketahui, Pilkada Serentak 2020 akan digelar di delapan kabupaten/kota di Jabar, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Depok.
Lihat Juga: Bawaslu Sudah Bersurat ke Mensesneg Terkait Endorse Prabowo ke Ahmad Lutfi-Taj Yasin, Apa Isinya?
Ketua Bawaslu Jabar, Abdullah Dahlan mengatakan, puluhan ribu personel pengawasan tersebut ditempatkan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, hingga tempat pemungutan suara (TPS).
(Baca juga: UKM Jabar Unjuk Gigi, di Tengah Pandemi Sukses Tembus Pasar Global )
Di tingkat provinsi, pihaknya menerjunkan 7 personel pengawas dan 63 personel kesekretariatan. Kemudian, di tingkat kabupaten/kota sebanyak 38 personel ditambah 188 personel kesekretariatan. Adapun di tingkat kecamatan, pihaknya menerjunkan 693 personel dan 1.884 orang personel kesekretariatan.
"Untuk tingkat desa/kelurahan sebanyak 2.159 orang dan TPS 33.305 orang. Jadi, jumlah personel pengawas sebanyak 36.202 orang dan sekretariat 2.009 orang atau total sekitar 38.000 personel lebih," papar Abdullah di Bandung, Sabtu (5/12/2020).
Abdullah juga memastikan, guna mengantisipasi potensi penularan COVID-19, seluruh personel pengawasan telah menjalani rapid test dan swab test. Diakuinya, berdasarkan hasil tes, dari puluhan ribu personel pengawas tersebut, terdapat sejumlah personel pengawas yang dinyatakan reaktif dan positif COVID-19.
"Namun, mereka yang reaktif maupun positif sudah kita ganti dan jumlahnya pun tidak signifikan," tegasnya.(Baca juga: Ramai-ramai Tolak Surat Risma, Warga: Maaf Pilihan Kita Berbeda )
Lebih lanjut Abdullah mengatakan, jelang hari tenang yang akan dimulai Minggu (6/12/2020) besok, seluruh personel pengawas akan diterjunkan untuk melakukan patroli pengawasan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi kerawanan, seperti politik uang, kampanye hitam, dan berbagai potensi kerawanan lainnya.
"Berdasarkan peta kerawanan yang telah kami buat, potensi kerawanan seperti itu masih sangat berpotensi terjadi di hari tenang besok. Makanya, kita terjunkan personel untuk berpatroli di hari tenang," katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya pun meningkatkan pengawasan, terutama dalam penerapan protokol kesehatan oleh penyelenggara pilkada hingga pemilih, termasuk penerapan protokol kesehatan di tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan, 9 Desember mendatang.
"Oleh karenanya, kami mengimbau masyarakat sebagai pemilih tak perlu khawatir memberikan hak suaranya. Kami pastikan, seluruh protokol kesehatan diterapkan dengan baik," tandasnya.
Diketahui, Pilkada Serentak 2020 akan digelar di delapan kabupaten/kota di Jabar, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Depok.
Lihat Juga: Bawaslu Sudah Bersurat ke Mensesneg Terkait Endorse Prabowo ke Ahmad Lutfi-Taj Yasin, Apa Isinya?
(msd)
tulis komentar anda