Bertahun-tahun Mangkrak, Wali Kota Bima Perbaiki Semua Fasilitas Penunjang PAD
Sabtu, 05 Desember 2020 - 11:10 WIB
BIMA - Sejumlah fasilitas alat berat milik Pemkot Bima , Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah lama mangkrak, kini satu-persatu diperbaiki untuk menunjang misi pembangunan yang diharapkan oleh daerah tersebut.
(Baca juga: Bobby-Aulia Bertarung di Pilwakot Medan, Kahiyang Ayu dan Shaula Bermunajat )
Guna mengaktifkan kembali alat berat yang telah lama rusak tersebut, Wali Kota Bima , Muhammad Lutfi mendatangkan mekanik dari Trakindo dan Caterpillar untuk memperbaiki semua kendaraan yang rusak.
Lutfi bersama rombongan mendatangi dan memantau kondisi sejumlah alat berat yang sedang diperbaiki di Kantor Workshop PUPR di Kelurahan Rabangodu, Kecamatan Raba, Kota Bima . Diakuinya, sejumlah alat berat yang telah hampir selesai diperbaiki, telah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah dan hanya tidur tak berfungsi di tempat Workshop.
"Sebagai penunjang misi pembangunan di Kota Tepian Air (semboyan Kota Bima ), tekat saya harus semua alat berat diperbaiki. Jika pemerintah kota membelinya, dipastikan akan memakan anggaran miliaran rupiah untuk satu unit saja," kata Lutfi.
(Baca juga: Warga Bone Gempar, Tunjukkan Alat Kelamin ke Wanita Bersuami Pria Bisu Tewas Dihantam Balok )
Dijelaskan Lutfi, beberapa kendaraan alat berat yang rusak parah diantaranya, Stoom atau Fibro yang telah mangkrak sejak tahun 2016, Wheel Loader mengalami kerusakan sejak tahun 2007 dan Motor Grader rusak pada tahun 2008. Tiga unit alat berat milik Pemkot Bima ini diperbaiki hanya sekitar Rp500 juta, dengan anggaran pemeliharaan tahun 2019 dan anggaran pemeliharaan tahun 2020.
Upaya perbaikan fasilitas yang dimiliki Pemkot Bima ini, mengingat anggaran defisit ditengah wabah pandemi yang melanda. Sehingga sadar tak memiliki banyak anggaran untuk pengadaan baru, Wali Kota memiliki inisiatif untuk memperbaiki dengan dana yang cukup ketimbang harus membeli (pengadaan) yang baru.
"Semua fasilitas milik Pemkot yang rusak kenapa harus diperbaiki pada saat sekarang ini, tujuannya tak lain yakni mengantisipasi adanya lokasi rawan longsor seperti di jalan lintas Melayu-Kolo. Selain itu, alat berat juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bima untuk membuka jalan tani serta keperluan lainnya yang mendesak dan penting," terangnya.
(Baca juga: Bobby-Aulia Bertarung di Pilwakot Medan, Kahiyang Ayu dan Shaula Bermunajat )
Guna mengaktifkan kembali alat berat yang telah lama rusak tersebut, Wali Kota Bima , Muhammad Lutfi mendatangkan mekanik dari Trakindo dan Caterpillar untuk memperbaiki semua kendaraan yang rusak.
Lutfi bersama rombongan mendatangi dan memantau kondisi sejumlah alat berat yang sedang diperbaiki di Kantor Workshop PUPR di Kelurahan Rabangodu, Kecamatan Raba, Kota Bima . Diakuinya, sejumlah alat berat yang telah hampir selesai diperbaiki, telah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah dan hanya tidur tak berfungsi di tempat Workshop.
"Sebagai penunjang misi pembangunan di Kota Tepian Air (semboyan Kota Bima ), tekat saya harus semua alat berat diperbaiki. Jika pemerintah kota membelinya, dipastikan akan memakan anggaran miliaran rupiah untuk satu unit saja," kata Lutfi.
(Baca juga: Warga Bone Gempar, Tunjukkan Alat Kelamin ke Wanita Bersuami Pria Bisu Tewas Dihantam Balok )
Dijelaskan Lutfi, beberapa kendaraan alat berat yang rusak parah diantaranya, Stoom atau Fibro yang telah mangkrak sejak tahun 2016, Wheel Loader mengalami kerusakan sejak tahun 2007 dan Motor Grader rusak pada tahun 2008. Tiga unit alat berat milik Pemkot Bima ini diperbaiki hanya sekitar Rp500 juta, dengan anggaran pemeliharaan tahun 2019 dan anggaran pemeliharaan tahun 2020.
Upaya perbaikan fasilitas yang dimiliki Pemkot Bima ini, mengingat anggaran defisit ditengah wabah pandemi yang melanda. Sehingga sadar tak memiliki banyak anggaran untuk pengadaan baru, Wali Kota memiliki inisiatif untuk memperbaiki dengan dana yang cukup ketimbang harus membeli (pengadaan) yang baru.
"Semua fasilitas milik Pemkot yang rusak kenapa harus diperbaiki pada saat sekarang ini, tujuannya tak lain yakni mengantisipasi adanya lokasi rawan longsor seperti di jalan lintas Melayu-Kolo. Selain itu, alat berat juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bima untuk membuka jalan tani serta keperluan lainnya yang mendesak dan penting," terangnya.
tulis komentar anda