Jembatan 7 Wali-Wali yang Menjadi Kebanggaan Masyarakat Merauke Mulai Keropos
Selasa, 01 Desember 2020 - 22:17 WIB
MERAUKE - Sepintas kondisi Jembatan 7 Wali-Wali Merauke masih seperti dahulu. Kelihatan kokoh dan indah, membentang di atas Sungai Maro.
Jembatan 7 Wali-Wali sangat vital karena merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan antara kota Merauke dan sentra pertanian padi di lokasi transmigrasi penghasil beras terbesar di Papua .
Tapi siapa sangka, jembatan kebanggaan masyarakat Merauke yang berusia 26 tahun ini rupanya banyak bagian yang sudah keropos dikikis air sungai dan terkena benturan kapal tongkang. Akibatnya terjadi kemiringan jembatan Maro. Kondisi ini cukup membahayakan.
Hasil pemantauan tim Wakil Menteri PUPR dengan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Sefnat TF Womsiwor menemukan di lapangan banyak tiang baja jembatan sudah semakin keropos. “Kami sudah membuat laporan detail tentang permasalahan yang terjadi di sepanjang jembatan ini, ” ujar Sefnat Womsiwor.
Senin (30/11/2020) kemarin, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo meninjau langsung kondisi jembatan ini. Setelah mengecek struktur baja di beberapa titik, ia menilai jembatan yang dibangun di era Presiden Suharto ini tampaknya tidak layak lagi untuk dipertahankan. (Baca: Heboh Pohon Angsana di Bandung Keluarkan Asap, Sampai Dipadaman Damkar).
Sebagai ganti, pemerintah pusat merencanakan membangun jembatan ganti yang lebih kokoh dan stabil. Dengan anggaran dari pusat. “Jembatan ini juga akan didesain seindah mungkin dengan konstruksi yang sangat kuat dan akan menjadi ikon di selatan Papua.” Demikian jelas Wamen PUPR John Wempi Wetipo.
Jembatan 7 Wali-Wali sangat vital karena merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan antara kota Merauke dan sentra pertanian padi di lokasi transmigrasi penghasil beras terbesar di Papua .
Tapi siapa sangka, jembatan kebanggaan masyarakat Merauke yang berusia 26 tahun ini rupanya banyak bagian yang sudah keropos dikikis air sungai dan terkena benturan kapal tongkang. Akibatnya terjadi kemiringan jembatan Maro. Kondisi ini cukup membahayakan.
Hasil pemantauan tim Wakil Menteri PUPR dengan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Sefnat TF Womsiwor menemukan di lapangan banyak tiang baja jembatan sudah semakin keropos. “Kami sudah membuat laporan detail tentang permasalahan yang terjadi di sepanjang jembatan ini, ” ujar Sefnat Womsiwor.
Senin (30/11/2020) kemarin, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo meninjau langsung kondisi jembatan ini. Setelah mengecek struktur baja di beberapa titik, ia menilai jembatan yang dibangun di era Presiden Suharto ini tampaknya tidak layak lagi untuk dipertahankan. (Baca: Heboh Pohon Angsana di Bandung Keluarkan Asap, Sampai Dipadaman Damkar).
Sebagai ganti, pemerintah pusat merencanakan membangun jembatan ganti yang lebih kokoh dan stabil. Dengan anggaran dari pusat. “Jembatan ini juga akan didesain seindah mungkin dengan konstruksi yang sangat kuat dan akan menjadi ikon di selatan Papua.” Demikian jelas Wamen PUPR John Wempi Wetipo.
(nag)
tulis komentar anda