Arab Saudi Kerahkan PAC-3 untuk Lindungi Instalasi Minyaknya

Selasa, 12 Mei 2020 - 09:36 WIB
Pemerintah Arab Saudi tengah mempersiapkan perlindungan penuh terhadap instalasi minyaknya yang berada di timur negara itu. Foto : Ilustrasi/Istimewa
RIYADH - Pemerintah Arab Saudi tengah mempersiapkan perlindungan penuh terhadap instalasi minyaknya yang berada di timur negara itu. Perlindungan dilakukan dengan mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot Advanced Capabilities-3 (PAC-3) miliknya sendiri.

Upaya ini dilakukan setelah Amerika Serikat(AS) menarik dua baterai rudal sistem rudal Patriot-nya dari wilayah kerajaan tersebut.

Adapun, sistem rudal PAC-3 sering digunakan oleh Arab Saudi untuk mencegat atau mengintersepsi rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman ke wilayah Saudi.

Mengutip Al-Arabiya, Selasa (12/05/2020), AS memutuskan untuk menarik dua dari empat baterai sistem rudal Patriot dari Pangkalan Udara Prince Sultan (Pangeran Sultan), sekitar 80 km selatan Riyadh. Dua sisanya akan tetap berada di pangkalan tersebut. (Baca: AS Tarik Rudal Patriot dan Puluhan Tentara dari Arab Saudi)

AS mengerahkan empat baterai sistem misil itu ke Kerajaan Arab Saudi pada akhir September lalu setelah serangkaian serangan drone bersenjata dan rudal yang menargetkan dua fasilitas minyak Saudi di Abqaiq dan Khurais.



Serangan terhadap fasilitas Saudi Aramco menyebabkan lonjakan harga minyak pada saat itu.

Kelompok Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi Arab Saudi dan Amerika Serikat menyalahkan Iran. Teheran membantah tuduhan tersebut.

Ali Shihabi, pendiri Arabia Foundation mengatakan kepada Al Arabiya bahwa penarikan dua baterai sistem misil Patriot AS tidak memengaruhi hubungan kedua negara."Penarikan hanya dua baterai Patriot yang dibawa untuk melindungi dua skuadron jet tempur Amerika yang sedang dirotasi," katanya.

Pekan lalu, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa Washington menarik beberapa baterai sistem rudal Patriot karena beberapa pejabat Washington merasa bahwa Iran tidak lagi menjadi ancaman langsung bagi kepentingan strategis Amerika.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More