Survei Jelang Pilkada, Elektabilitas PKS di Sumbar Salip Gerindra

Senin, 30 November 2020 - 21:31 WIB
Tingkat elektabilitas partai politik jelang Pilkada Sumbar bergeser. Temuan itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Voxpol Center Reseach and Consulting. Foto/Ist
PADANG - Tingkat elektabilitas partai politik jelang Pilkada Sumatera Barat (Sumbar) bergeser. Temuan itu berdasarkan hasil survei terhadap kekuatan partai politik yang dilakukan Voxpol Center Reseach and Consulting.

“Temuan pokok dan analisis hasil survei, Partai Keadilan Sejahtara (PKS) saat ini unggul di Sumatera Barat,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/11/2020). (Baca juga: Gakkumdu Temukan 657 Pelanggaran Pilkada, 99 Kasus Masuk Penyidikan)



Secara rinci Pangi menjelaskan, berdasarkan hasil survei elektabilitas partai politik hari ini mengalami pergeseran. PKS 20,3%, Gerindra 13,8%, Demokrat 12,4%, Golkar 5,8%, PAN 5%, Nasdem 4,8%, PKB 3,1%, PDIP 2%, lainnya 2,9%. Sedangkan yang tidak memilih 0,3%, rahasia 13,6% dan tidak tahu/tidak jawab 16%. (Baca juga: Viral Pengantin Laki-Laki Gandeng 2 Perempuan Cantik Sekaligus, Ini Kisahnya)



Dugaan pergeseran suara pemilih partai punya korelasi linear dengan perkembangan isu-isu peta politik nasional. "Partai yang tergabung dalam koalisi pemerintah (the rulling party) belakangan ini cenderung kebijakannya tidak populis berujung pada sintemen negatif. Hla itu punya dampak langsung mendowngrade citra serta elektabilitas partai di daerah tersebut,” tuturnya.

Pada saat yang sama, lanjut Pangi, partai yang selama ini kebijakannya berseberangan dengan partai koalisi pemerintah nampaknya cukup berhasil berselacar dengan momentum populisme. Di antaranya sepertinya cukup berhasil mengelola sintemen rakyat, dengan mengambil posisi tegas membela rakyat (agregasi). Sehingga mendapatkan bonus insentif elektoral yang cukup berlimpah seperti yang dialami PKS dan Partai Demokrat.

“Salah satu yang menggerus elektabilitas Gerindra yang selama ini kuat di Sumbar adalah sikap politik Gerindra banting stir bergabung pada pemerintahan Jokowi dengan menempatkan Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan. Selain memang belakangan ada beberapa kasus korupsi yang mulai menjerat kader Gerindra,” jelasnya.

Sementara itu, Pangi mengatakan dalam konteks pergeseran elektabilitas partai politik di Sumatera Barat ada jawaban survei yang mengatakan tidak akan punya korelasi positif terhadap pilihan calon gubernur dalam pemilihan kepala daerah. Hipotesisnya sebagian mengatakan bahwa pengaruh figur kandidatlah yang justru lebih dominan mempengaruhi pemilih di dalam memutuskan pilihan politiknya.

“Namun dampak psikologisnya sangat besar terutama bagi partai yang berbasis kader seperti PKS, paling tidak pemicu kencangnya pergerakan mesin partai yang panas di ujung (injure time), seperti kasus Pilkada di Jawa Barat,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Pangi tidak bisa dipungkiri tergerusnya elektabilitas partai Gerindra juga akan sedikit banyaknya berdampak terhadap kandidat yang diusung. Survei Voxpol Center Reseach and Consulting ini dilakukan pada 2-12 November 2020 mengunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 3,47% pada tingkat kepercayaan 95%.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content