Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Timur Kecam Aksi Pembantaian di Sigi
Senin, 30 November 2020 - 11:49 WIB
MAKASSAR - Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Timur (PMKIT) Sulsel memberikan responsnya atas aksi pembantaian dan pembakaran rumah oleh sejumlah orang di Desa Lembontonga, Kabupaten Sigi , Sulawesi Tengah, Jumat 27 November sekitar pukul 09.00 Wita.
Dalam siaran persnya kepada SINDONews, PMKIT DPD Sulsel menyampaikan sejumlah poin pernyataan sikapnya terhadap kejadian di Sigi .
"Menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi mengenaskan tersebut, serta berdoa agar kekuatan iman dan penghiburan dari Tuhan menyertai seluruh anggota keluarga yang sedang berduka dan keluarga besar Gereja Bala Keselamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," bunyi pernyataan PMKIT Sulsel, Senin (30/11/2020).
PMKIT Sulsel juga menegaskan, bahwa tindakan kekerasan dengan alasan apa pun bertentangan dengan hukum berlaku dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Juga bertentangan dengan norma agama.
"Mengecam keras terhadap tindakan kekerasan itu karena dapat merusak nilai-nilai kemanusiaan, agama, sosial, dan hukum," sambung pernyataan PMKIT Sulsel.
PMKIT juga mengimbau agar umat kristiani tetap tenang dan tidak terpancing dengan aksi-aksi yang bisa menimbulkan konflik antar umat beragama . PMKIT berharap umat kristiani tetap memperlihatkan sikap spiritualisme dengan hidup berdasarkan kebenaran kitab sebagai pedoman hidup.
Di akhir pernyataannya, PMKIT meminta dengan sangat agar pemerintah dan TNI Polri segera bertindak untuk dapat mengungkap pelaku serangan brutal tersebut. Mereka meminta pelaku diberi sanksi sesuai berdasarkan hukum yang berlaku.
Sekadar diketahui, pada Jumat 27 November 2020, satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh. Pelakunya diduga kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) .
Keempat korban yang dibunuh yakni, Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.
Dalam siaran persnya kepada SINDONews, PMKIT DPD Sulsel menyampaikan sejumlah poin pernyataan sikapnya terhadap kejadian di Sigi .
"Menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi mengenaskan tersebut, serta berdoa agar kekuatan iman dan penghiburan dari Tuhan menyertai seluruh anggota keluarga yang sedang berduka dan keluarga besar Gereja Bala Keselamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah," bunyi pernyataan PMKIT Sulsel, Senin (30/11/2020).
PMKIT Sulsel juga menegaskan, bahwa tindakan kekerasan dengan alasan apa pun bertentangan dengan hukum berlaku dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Juga bertentangan dengan norma agama.
"Mengecam keras terhadap tindakan kekerasan itu karena dapat merusak nilai-nilai kemanusiaan, agama, sosial, dan hukum," sambung pernyataan PMKIT Sulsel.
PMKIT juga mengimbau agar umat kristiani tetap tenang dan tidak terpancing dengan aksi-aksi yang bisa menimbulkan konflik antar umat beragama . PMKIT berharap umat kristiani tetap memperlihatkan sikap spiritualisme dengan hidup berdasarkan kebenaran kitab sebagai pedoman hidup.
Di akhir pernyataannya, PMKIT meminta dengan sangat agar pemerintah dan TNI Polri segera bertindak untuk dapat mengungkap pelaku serangan brutal tersebut. Mereka meminta pelaku diberi sanksi sesuai berdasarkan hukum yang berlaku.
Sekadar diketahui, pada Jumat 27 November 2020, satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh. Pelakunya diduga kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) .
Keempat korban yang dibunuh yakni, Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.
(luq)
tulis komentar anda