Rawa Pening Riwayatmu Kini...
Sabtu, 28 November 2020 - 20:40 WIB
Penanganan yang dilakukan hendaknya jangan hanya bersifat parsial saja, mesti mengarah pada aksi penyelamatan yang kongkret. Itu bisa dimulai dengan pembersihan enceng gondok yang menutupi permukaan air Rawa Pening. Setelah itu baru dilanjutkan dengan upaya penanganan lain, utamanya pengerukan lumpur.
Menurut Supriyadi, 43, warga Desa Karangdowo, Kecamatan Banyubiru, tumbuh suburnya eceng gondok di Rawa Pening karena eutrofokasi atau pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke dalam eksosistem air. Dalam hal ini pencemaran dari unsur fosfat yang berasal dari limbah rumah tangga, yakni sabun cuci detergen.
"Karena itu, pengerukan enceng gondok secara mekanik harus dilakukan. Ini masalah yang harus segera ditangani. Selain mengancam kelestarian lingkungan, dampaknya juga sangat merugikan masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” ujar Supriyadi, Sabtu (28/11/2020).
(baca juga: Kerusakan Ekosistem Rawa Pening Tak Terkendali, Ikan Sulit Didapat )
Warga lain, Sanyoto, 48, mengatakan, apabila sendimentasi di Rawa Pening tidak ditangani, ke depan banjir akan menjadi bencana tahunan bagi warga yang bermukim di sekitar Rawa Pening. Imbasnya, warga akan mengalami kerugian yang nilainya tidaklah sedikit.
“Setiap musim penghujan, air Rawapening meluap hingga menggenangi ratusan hektare sawah. Akibatnya, sawah tidak bisa ditanami dan kami kehilangan mata pencaharian. Untuk menyambung hidup, warga harus mencari pekerjaan lain,” ucapnya.
Dia berharap pemerintah segera melakukan langkah penanganan yang tepat dan terpadu, agar Rawapening bisa dimanfaatkan warga untuk menopang hidup. Karena peningkatan kesejehateraan masyarakat di sekitar Rawa Pening yang sebagian besar sebagai petani sangat bergantung pada kondisi alam danau alam ini.
Menurut Supriyadi, 43, warga Desa Karangdowo, Kecamatan Banyubiru, tumbuh suburnya eceng gondok di Rawa Pening karena eutrofokasi atau pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke dalam eksosistem air. Dalam hal ini pencemaran dari unsur fosfat yang berasal dari limbah rumah tangga, yakni sabun cuci detergen.
"Karena itu, pengerukan enceng gondok secara mekanik harus dilakukan. Ini masalah yang harus segera ditangani. Selain mengancam kelestarian lingkungan, dampaknya juga sangat merugikan masyarakat dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” ujar Supriyadi, Sabtu (28/11/2020).
(baca juga: Kerusakan Ekosistem Rawa Pening Tak Terkendali, Ikan Sulit Didapat )
Warga lain, Sanyoto, 48, mengatakan, apabila sendimentasi di Rawa Pening tidak ditangani, ke depan banjir akan menjadi bencana tahunan bagi warga yang bermukim di sekitar Rawa Pening. Imbasnya, warga akan mengalami kerugian yang nilainya tidaklah sedikit.
“Setiap musim penghujan, air Rawapening meluap hingga menggenangi ratusan hektare sawah. Akibatnya, sawah tidak bisa ditanami dan kami kehilangan mata pencaharian. Untuk menyambung hidup, warga harus mencari pekerjaan lain,” ucapnya.
Dia berharap pemerintah segera melakukan langkah penanganan yang tepat dan terpadu, agar Rawapening bisa dimanfaatkan warga untuk menopang hidup. Karena peningkatan kesejehateraan masyarakat di sekitar Rawa Pening yang sebagian besar sebagai petani sangat bergantung pada kondisi alam danau alam ini.
(end)
tulis komentar anda