Akademisi: Jelang Pencoblosan Pergeseran Dukungan Semakin Dinamis
Jum'at, 27 November 2020 - 16:09 WIB
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga ramai-ramai mengalihkan dukungan karena alasan program logis dan lebih terukur untuk direalisasikan.
Misalnya warga RW 05 Kelurahan Mallimongan Tua, Kecamatan Wajo mengambil sikap inginkan pemimpin baru di Kota Makassar. Dikomandoi Usman Tampa (85) Ketua RW 05 Kelurahan Mallimongan Tua, menyerukan warga di wilayahnya untuk menyalurkan hak pilih di pesta demokrasi tahun ini.
Warga RW 05 di pihak kolom kosong saat pilkada 2018 lalu. Namun sekarang warga menginginkan pembaharuan dan memantapkan pilihan di Appi-Rahman .
Demikian pula yang diputuskan Prof Tajuddin Malik, Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) LPI Makassar. Dengan pengaruhnya yang cukup besar, kala itu ia merupakan penggerak untuk kemenangan kolom kosong. Kini Appi-Rahman dengan tagline Makassar Bangkitnya membuatnya kepincut.
Masa pandemi secara nyata telah meluluhlantakkan perekonomian dunia tak terkecuali di Makassar. Ia menyebut program Appi-Rahman nyata. Bukan sekadar jargon belaka.
"Dulu kami pilih kotak kosong karena ada isu jika Pak Appi terpilih maka yang namanya barasanji dan lain sebagainya itu akan dilarang. Tapi setelah mencermati sekarang, saya pikir Pak Appi ini orangnya terbuka, plural dan mengedepankan persatuan tanpa membeda-bedakan golongan," beber Prof Tajuddin Malik.
Misalnya warga RW 05 Kelurahan Mallimongan Tua, Kecamatan Wajo mengambil sikap inginkan pemimpin baru di Kota Makassar. Dikomandoi Usman Tampa (85) Ketua RW 05 Kelurahan Mallimongan Tua, menyerukan warga di wilayahnya untuk menyalurkan hak pilih di pesta demokrasi tahun ini.
Warga RW 05 di pihak kolom kosong saat pilkada 2018 lalu. Namun sekarang warga menginginkan pembaharuan dan memantapkan pilihan di Appi-Rahman .
Demikian pula yang diputuskan Prof Tajuddin Malik, Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) LPI Makassar. Dengan pengaruhnya yang cukup besar, kala itu ia merupakan penggerak untuk kemenangan kolom kosong. Kini Appi-Rahman dengan tagline Makassar Bangkitnya membuatnya kepincut.
Masa pandemi secara nyata telah meluluhlantakkan perekonomian dunia tak terkecuali di Makassar. Ia menyebut program Appi-Rahman nyata. Bukan sekadar jargon belaka.
"Dulu kami pilih kotak kosong karena ada isu jika Pak Appi terpilih maka yang namanya barasanji dan lain sebagainya itu akan dilarang. Tapi setelah mencermati sekarang, saya pikir Pak Appi ini orangnya terbuka, plural dan mengedepankan persatuan tanpa membeda-bedakan golongan," beber Prof Tajuddin Malik.
(luq)
tulis komentar anda