Tangis Ibunda Yuda dan Reza Pecah, 2 Putra Tercintanya Tertimbun Tambang Emas
Minggu, 22 November 2020 - 07:16 WIB
TASIKMALAYA - Uun Fatmawati (43) terbaring lemas, dan matanya sembab. Tangisnya tak terbendung lagi. Dua putra tercintanya, Yuda (26) dan Reza (21) tertimbun longsor. (Baca juga: Pencarian 7 Penambang Emas Terkubur Longsor Temui Jalan Buntu, Keluarga Pasrah )
Dua putra Uun Fatmawati, menjadi korban longsor penambangan emas rakyat di Sungai Seribu, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Keduanya berada di kedalaman 65 meter di bawah tanah, bersama lima penambang lainnya.
Meski perempuan sederhana ini sudah bisa menerima musibah yang menimpa kedua anaknya sebagai takdir. Namun dia dan keluarganya tetap berharap kedua anaknya bisa dibawa pulang ke Tasikmalaya. (Baca juga: Tragis, Zidan Tewas Usai Terjatuh ke Parit Saat Mandi Hujan )
Keluarga Yuda dan Reza, terus memantau perkembangan pencarian para korban tertimbun longsor penambangan emas rakyat, dengan menonton berita melalui televisi. Dari berita tersebut, mereka mengetahui anak pertamanya sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara sang adik hingga kini masih belum ditemukan.
"Saya terima semua musibah yang menimpa kedua anak saya ini sebagai takdir," ujar Uun Fatmawati, yang merupakan warga Kampung Nangerang, Desa Mulyasari, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya , Jawa Barat.
Saat ini Uun Fatmawati hanya bisa pasrah dengan nasib yang terjadi pada kedua anaknya, di mana salah satu anaknya, Yuda sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. (Baca juga: Dinilai Menghina Ketua PWI, Tokoh Partai Golkar Lampung Bakal Dipolisikan )
"Saya hanya berharap Reza ditemukan dalam keadaan selamat, dan bisa cepat pulang ke rumah. Namun jika tidak selamat, jenazah keduanya saya harap bisa dibawa ke Tasikmalaya , agar bisa dimakamkan di tanah kelahirannya," ujarnya.
Yuda, Reza, serta ayahnya, Uus (45), sengaja berangkat sekeluarga ke Kalimantan Tengah, untuk bekerja menjadi penambang emas , untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Ketiganya telah bekerja di penambangan emas rakyat selama dua tahun.
Yuda sudah lima bulan yang lalu berangkat, sementara Reza berangkat dua bulan lalu. Sedangkan sang suami, baru berangkat ke Kalimantan tengah, sekitar satu minggu yang lalu. Suasana duka menyelimuti rumah keluarga tersebut. (Baca juga: Hindari Keributan, Tengah Malam Satpol PP Kota Makassar Turunkan Baliho Habib Razieq )
Hingga saat ini baru tiga korban yang berhasil dievakuasi dari dalam lubang tambang emas yang dalamnya mencapai 65 meter. Ketiganya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yakni Yuda, Solihat, dan Nur Hidayat. Tujuh orang lainnya masih belum ditemukan. Semuanya berasal dari Tasikmalaya .
Dua putra Uun Fatmawati, menjadi korban longsor penambangan emas rakyat di Sungai Seribu, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Keduanya berada di kedalaman 65 meter di bawah tanah, bersama lima penambang lainnya.
Meski perempuan sederhana ini sudah bisa menerima musibah yang menimpa kedua anaknya sebagai takdir. Namun dia dan keluarganya tetap berharap kedua anaknya bisa dibawa pulang ke Tasikmalaya. (Baca juga: Tragis, Zidan Tewas Usai Terjatuh ke Parit Saat Mandi Hujan )
Keluarga Yuda dan Reza, terus memantau perkembangan pencarian para korban tertimbun longsor penambangan emas rakyat, dengan menonton berita melalui televisi. Dari berita tersebut, mereka mengetahui anak pertamanya sudah berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara sang adik hingga kini masih belum ditemukan.
"Saya terima semua musibah yang menimpa kedua anak saya ini sebagai takdir," ujar Uun Fatmawati, yang merupakan warga Kampung Nangerang, Desa Mulyasari, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya , Jawa Barat.
Saat ini Uun Fatmawati hanya bisa pasrah dengan nasib yang terjadi pada kedua anaknya, di mana salah satu anaknya, Yuda sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. (Baca juga: Dinilai Menghina Ketua PWI, Tokoh Partai Golkar Lampung Bakal Dipolisikan )
"Saya hanya berharap Reza ditemukan dalam keadaan selamat, dan bisa cepat pulang ke rumah. Namun jika tidak selamat, jenazah keduanya saya harap bisa dibawa ke Tasikmalaya , agar bisa dimakamkan di tanah kelahirannya," ujarnya.
Yuda, Reza, serta ayahnya, Uus (45), sengaja berangkat sekeluarga ke Kalimantan Tengah, untuk bekerja menjadi penambang emas , untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Ketiganya telah bekerja di penambangan emas rakyat selama dua tahun.
Yuda sudah lima bulan yang lalu berangkat, sementara Reza berangkat dua bulan lalu. Sedangkan sang suami, baru berangkat ke Kalimantan tengah, sekitar satu minggu yang lalu. Suasana duka menyelimuti rumah keluarga tersebut. (Baca juga: Hindari Keributan, Tengah Malam Satpol PP Kota Makassar Turunkan Baliho Habib Razieq )
Hingga saat ini baru tiga korban yang berhasil dievakuasi dari dalam lubang tambang emas yang dalamnya mencapai 65 meter. Ketiganya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yakni Yuda, Solihat, dan Nur Hidayat. Tujuh orang lainnya masih belum ditemukan. Semuanya berasal dari Tasikmalaya .
(eyt)
tulis komentar anda