Wabah COVID-19, Uni Eropa Berencana Buka Lagi Pariwisata
Minggu, 10 Mei 2020 - 12:40 WIB
BRUSSELS - Komisi Eropa menyatakan negara-negara Uni Eropa (UE) harus menjamin voucher terhadap perjalanan yang dibatalkan selama pandemi virus Corona.
Selain itu, Komisi Eropa menyerukan pencabutan pembatasan perbatasan internal untuk memulihkan pariwisata pada musim panas.
Pariwisata biasanya menyumbang hampir sepersepuluh output ekonomi UE. Sektor itu menjadi salah satu yang terpukul paling keras akibat wabah global yang melumpuhkan hampir semua perjalanan.
Jerman dan negara lain mendesak penghentian aturan UE yang memaksa maskapai mengembalikan uang tiket secara penuh untuk penerbangan dan perjalanan yang dibatalkan, dan bukannya voucher untuk perjalanan di masa depan.
“Sebagai respon, Komisi Eropa akan meminta negara-negara anggota menjamin voucher agar mereka lebih tertarik menjadi konsumen,” ungkap dokumen strategi yang diperoleh Reuters menjelang rilis resmi pekan depan.
“Untuk memberi insentif pada para penumpang dan pelancong agar menerima voucher daripada pengembalian uang, voucher harus dilindungi dari kebangkrutan penerbitnya dan tetap dapat diuangkan pada akhir masa berlakunya jika tidak digunakan,” ungkap draf dokumen tersebut.
“Proteksi kebangkrutan itu perlu dijamin di level nasional dan voucher yang aman harus dapat diakses semua penumpang dan pelancong,” papar dokumen itu.
Komisi Eropa juga akan meminta semua negara secara bertahap mencabut pembatasan perbatasan internal dan menghidupkan lagi beberapa perjalanan untuk membantu sektor pariwisata yang terpukul.
Selain itu, Komisi Eropa menyerukan pencabutan pembatasan perbatasan internal untuk memulihkan pariwisata pada musim panas.
Pariwisata biasanya menyumbang hampir sepersepuluh output ekonomi UE. Sektor itu menjadi salah satu yang terpukul paling keras akibat wabah global yang melumpuhkan hampir semua perjalanan.
Jerman dan negara lain mendesak penghentian aturan UE yang memaksa maskapai mengembalikan uang tiket secara penuh untuk penerbangan dan perjalanan yang dibatalkan, dan bukannya voucher untuk perjalanan di masa depan.
“Sebagai respon, Komisi Eropa akan meminta negara-negara anggota menjamin voucher agar mereka lebih tertarik menjadi konsumen,” ungkap dokumen strategi yang diperoleh Reuters menjelang rilis resmi pekan depan.
“Untuk memberi insentif pada para penumpang dan pelancong agar menerima voucher daripada pengembalian uang, voucher harus dilindungi dari kebangkrutan penerbitnya dan tetap dapat diuangkan pada akhir masa berlakunya jika tidak digunakan,” ungkap draf dokumen tersebut.
“Proteksi kebangkrutan itu perlu dijamin di level nasional dan voucher yang aman harus dapat diakses semua penumpang dan pelancong,” papar dokumen itu.
Komisi Eropa juga akan meminta semua negara secara bertahap mencabut pembatasan perbatasan internal dan menghidupkan lagi beberapa perjalanan untuk membantu sektor pariwisata yang terpukul.
(boy)
tulis komentar anda