Selamat, Muba Raih Penghargaan Daya Saing Daerah Berkelanjutan Award Regional Summit 2020
Jum'at, 06 November 2020 - 09:21 WIB
Lanjutnya, hasil indeks juga menunjukkan secara rata-rata daya saing daerah di Indonesia masih berada di level sedang dengan kisaran angka 40,59 sampai 68,30. Mengacu pada indeks tersebut, terdapat 164 daerah (46,17%) berada di bawah rata-rata nasional. Daerah dengan skor daya saing tinggi hanya sekitar 3%.
“Realitas ini menunjukkan masih dibutuhkan upaya besar untuk mendorong peningkatan kapasitas daerah, terutama dalam mencapai daya saing daerah berkelanjutan,” kata Endi.
Masalah lain yang perlu mendapat perhatian adalah lebarnya disparitas daya saing antar daerah yang berada di Kawasan Barat dan Timur Indonesia, ditunjukkan dengan 71.94 persen daerah berdaya saing sedang, berada di wilayah Barat Indonesia. Disparitas itu terutama tampak pada pilar ekonomi (ketersediaan infrastruktur ekonomi, ekosistem investasi yang memadai) dan pilar sosial inklusif (kualitas Sumber Daya Manusia). Keseimbangan antarpilar menjadi kunci peningkatan daya saing daerah berkelanjutan. Pentingya keberimbangan ini juga mengingat sejumlah daerah mengalami turbulensi sebagai dampak pandemi Covid-19.
"Mengacu pada hasil pemeringkatan tersebut, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, meraih skor Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan tertinggi dengan skor 68,30, disusul Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dengan skor 64,48, Provinsi Sumatera Selatan, dan Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara dengan skor 63,54," bebernya.
"Kabupaten Musi Banyuasin antara lain dinilai memiliki tata kelola, pemerintahan yang berkomitmen tinggi, dan inovasi-inovasi daerah yang baik ke arah praktik keberlanjutan," tuturnya.
Direktur Kinara Indonesia, Vivi Laksana menyebutkan, tiga kabupaten dengan penilaian terbaik akan mendapatkan penghargaan dan pengembangan kapasitas dari Kinara Indonesia.
“Kinara Indonesia mengapresiasi para pemerintah daerah yang berinovasi untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam upaya meningkatkan daya saing daerah maupun nasional,” katanya.
Bupati Muba yang juga Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Indonesia melalui Wakil Bupati Muba Beni Hernedi SIP yang hadir secara virtual mengucapkan terima kasih atas reward yang diberikan.
"Terima kasih kepada Katadata, KPPOD dan Kinara Indonesia atas apresiasi yang diberikan kepada Kabupaten Musi Banyuasin yang dianggap memiliki daya saing daerah yang berkelanjutan, apa yang dilakukan Kabupaten Musi Banyuasin yaitu usaha-usaha untuk menyeimbangkan pembangunan Kabupaten dengan lingkungan dan di saat bersamaan juga mengedepankan kesejahteraan masyarakat mendapatkan pengakuan daya saing daerah. Capaian ini akan membuat kami Pemkab Muba lebih gencar dalam upaya realisasi pembangunan yang berkelanjutan," sebut Beni yang juga Ketua Program Informasi dan Komunikasi Lingkar Temu Kabupaten Lestari.
Beni juga menambahkan "Kami gembira sekali melihat akhirnya indikator lingkungan yang baik disandingkan dengan indikator ekonomi, tata kelola dan kemudahan berusaha untuk mendongkrak daya saing daerah", ujarnya.
“Realitas ini menunjukkan masih dibutuhkan upaya besar untuk mendorong peningkatan kapasitas daerah, terutama dalam mencapai daya saing daerah berkelanjutan,” kata Endi.
Masalah lain yang perlu mendapat perhatian adalah lebarnya disparitas daya saing antar daerah yang berada di Kawasan Barat dan Timur Indonesia, ditunjukkan dengan 71.94 persen daerah berdaya saing sedang, berada di wilayah Barat Indonesia. Disparitas itu terutama tampak pada pilar ekonomi (ketersediaan infrastruktur ekonomi, ekosistem investasi yang memadai) dan pilar sosial inklusif (kualitas Sumber Daya Manusia). Keseimbangan antarpilar menjadi kunci peningkatan daya saing daerah berkelanjutan. Pentingya keberimbangan ini juga mengingat sejumlah daerah mengalami turbulensi sebagai dampak pandemi Covid-19.
"Mengacu pada hasil pemeringkatan tersebut, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, meraih skor Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan tertinggi dengan skor 68,30, disusul Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dengan skor 64,48, Provinsi Sumatera Selatan, dan Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara dengan skor 63,54," bebernya.
"Kabupaten Musi Banyuasin antara lain dinilai memiliki tata kelola, pemerintahan yang berkomitmen tinggi, dan inovasi-inovasi daerah yang baik ke arah praktik keberlanjutan," tuturnya.
Direktur Kinara Indonesia, Vivi Laksana menyebutkan, tiga kabupaten dengan penilaian terbaik akan mendapatkan penghargaan dan pengembangan kapasitas dari Kinara Indonesia.
“Kinara Indonesia mengapresiasi para pemerintah daerah yang berinovasi untuk menerapkan prinsip keberlanjutan dalam upaya meningkatkan daya saing daerah maupun nasional,” katanya.
Bupati Muba yang juga Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Indonesia melalui Wakil Bupati Muba Beni Hernedi SIP yang hadir secara virtual mengucapkan terima kasih atas reward yang diberikan.
"Terima kasih kepada Katadata, KPPOD dan Kinara Indonesia atas apresiasi yang diberikan kepada Kabupaten Musi Banyuasin yang dianggap memiliki daya saing daerah yang berkelanjutan, apa yang dilakukan Kabupaten Musi Banyuasin yaitu usaha-usaha untuk menyeimbangkan pembangunan Kabupaten dengan lingkungan dan di saat bersamaan juga mengedepankan kesejahteraan masyarakat mendapatkan pengakuan daya saing daerah. Capaian ini akan membuat kami Pemkab Muba lebih gencar dalam upaya realisasi pembangunan yang berkelanjutan," sebut Beni yang juga Ketua Program Informasi dan Komunikasi Lingkar Temu Kabupaten Lestari.
Beni juga menambahkan "Kami gembira sekali melihat akhirnya indikator lingkungan yang baik disandingkan dengan indikator ekonomi, tata kelola dan kemudahan berusaha untuk mendongkrak daya saing daerah", ujarnya.
tulis komentar anda