Kasus Pembobolan Celengan Masjid Dinilai Jadi Fenomena Baru Saat Pandemi
Kamis, 05 November 2020 - 13:47 WIB
MAKASSAR - Dalam dua bulan terakhir beberapa kejadian pencurian menyasar rumah ibadah di Makassar. Terbaru celengan Masjid Makkah Al-Mukarramah yang berlokasi di Perumnas Antang Blok 10, Kecamatan Manggala Sabtu, (31/10/2020) lalu.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof La Ode Husen berpendapat, pencurian yang menyasar rumah ibadah merupakan fenomena gunung es diakibatkan kondisi pandemi Covid-19 mewabah hampir delapan bulan di Indonesia.
Menurut Prof La Ode Husen para pelaku diduga kuat melakukan tindak kejahatan lantaran tekanan kebutuhan ekonomi. Mengingat, hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk Makassar masih berusaha memperbaiki laju kehidupan termasuk sektor finansial yang terganggu.
Husen meminta kepolisian mulai dari tingkat Polres sampai Polsek untuk mengungkap pelaku. Mengingat pencurian sudah terjadi berulang, hal itu kemudian dianggap meresahkan masyarakat, khususnya jamaah masjid.
"Bukan hanya polisi. Keterlibatan masyarakat juga dibutuhkan, paling tidak cepat merespon dengan melaporkan kejadian pencurian masjid di wilayahnya, bukan malah apatis. Jika hal itu sudah dilakukan, tugas besar polisi untuk mengungkap pelaku," kata Husen kepada Sindonews, Rabu (4/11/2020) kemarin.
Diketahui sebuah celengan Masjid Makkah Al-Mukarramah dibobol pria yang mengenakan kemeja dan celana hitam. Aksi pelaku terakam CCTV diduga sudah membawa perkakas yang disimpan dalam tas untuk melancarkan perbuatan tak terpuji itu.
Namun, kejadian tersebut baru dilaporkan pengurus masjid ke Mapolsek Manggala pada Minggu 1 November, sekitar pukul 12.30 Wita. Pelapor yakni Junaedi, Sekertaris Masjid Makkah Al-Mukarramah. Korban mengaku pencurian itu sudah dua kali terjadi.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof La Ode Husen berpendapat, pencurian yang menyasar rumah ibadah merupakan fenomena gunung es diakibatkan kondisi pandemi Covid-19 mewabah hampir delapan bulan di Indonesia.
Menurut Prof La Ode Husen para pelaku diduga kuat melakukan tindak kejahatan lantaran tekanan kebutuhan ekonomi. Mengingat, hampir seluruh wilayah Indonesia termasuk Makassar masih berusaha memperbaiki laju kehidupan termasuk sektor finansial yang terganggu.
Husen meminta kepolisian mulai dari tingkat Polres sampai Polsek untuk mengungkap pelaku. Mengingat pencurian sudah terjadi berulang, hal itu kemudian dianggap meresahkan masyarakat, khususnya jamaah masjid.
"Bukan hanya polisi. Keterlibatan masyarakat juga dibutuhkan, paling tidak cepat merespon dengan melaporkan kejadian pencurian masjid di wilayahnya, bukan malah apatis. Jika hal itu sudah dilakukan, tugas besar polisi untuk mengungkap pelaku," kata Husen kepada Sindonews, Rabu (4/11/2020) kemarin.
Diketahui sebuah celengan Masjid Makkah Al-Mukarramah dibobol pria yang mengenakan kemeja dan celana hitam. Aksi pelaku terakam CCTV diduga sudah membawa perkakas yang disimpan dalam tas untuk melancarkan perbuatan tak terpuji itu.
Namun, kejadian tersebut baru dilaporkan pengurus masjid ke Mapolsek Manggala pada Minggu 1 November, sekitar pukul 12.30 Wita. Pelapor yakni Junaedi, Sekertaris Masjid Makkah Al-Mukarramah. Korban mengaku pencurian itu sudah dua kali terjadi.
tulis komentar anda