Begini Cara Anir-Lutfi Realisasikan Program Rp10 Juta per KK
Selasa, 03 November 2020 - 16:45 WIB
Dengan demikian, total anggaran yang dibutuhkan selama setahun sebesar Rp 150 miliar. Dengan asumsi, ada 15 ribu KK yang mendapat bantuan sebesar Rp10 juta. Dana ini diambil dari 20 persen APBD Pangkep.
"Masih ada sisanya Rp130 miliar. Selanjutnya kita alokasikan untuk bantuan modal pedagang Rp5-10 juta untuk 1.000 pedagang per tahun. Itu pun masih ada sisanya Rp120 miliar. Sisanya ini lagi untuk insentif umrah 50 orang per tahun, insentif guru honorer, tenaga medis, guru mengaji imam masjid, Kepala RT, RW, kepala dusun dan lainnya," urai pendiri Komunitas Ibu Cerdas Indonesia (KICI) Sulsel ini.
Program-program di atas, sekaligus sebagai bentuk upaya Anir-Lutfi dalam pemulihan ekonomi akibat dampak dari pandemi COVID-19. "Kami berharap program ini bisa membantu nantinya," harapnya.
Nah, sisa 10 persen dari jumlah total APBD Pangkep kata Anir, akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan perbaikan ikon Kabupaten Pangkep.
"Kita mau perbaiki gerbang, Jembatan Jala Pangkep, wisata Matampa, membangun Segeri Business Park, kawasan industri Pangkep, membangun gedung UMKM Center, Rumah Dakwah Digital. Begini hitungan kami, nyata dan realistis," urai politisi Gerindra ini.
Mengenai keluhan adanya masyarakat yang mendapatkan bantuan sosial tetapi mampu secara ekonomi, kata Anir, disebabkan sistem informasi yang tidak transparan. Untuk itu, Anir-Lutfi bakal mengadakan sistem informasi digital di desa-desa. Di situ, warga bisa mendapatkan informasi secara terbuka.
"Ketika ada keluhan, maka masukkan informasi tersebut ke dalam sistem agar sampai ke pemerintah. Pemerintah akan membuka dan menerima secara langsung informasi tersebut, tidak melalui lurah, desa atau OPD. Tapi langsung ke bupati dan wakil bupati," pungkasnya.
"Masih ada sisanya Rp130 miliar. Selanjutnya kita alokasikan untuk bantuan modal pedagang Rp5-10 juta untuk 1.000 pedagang per tahun. Itu pun masih ada sisanya Rp120 miliar. Sisanya ini lagi untuk insentif umrah 50 orang per tahun, insentif guru honorer, tenaga medis, guru mengaji imam masjid, Kepala RT, RW, kepala dusun dan lainnya," urai pendiri Komunitas Ibu Cerdas Indonesia (KICI) Sulsel ini.
Program-program di atas, sekaligus sebagai bentuk upaya Anir-Lutfi dalam pemulihan ekonomi akibat dampak dari pandemi COVID-19. "Kami berharap program ini bisa membantu nantinya," harapnya.
Nah, sisa 10 persen dari jumlah total APBD Pangkep kata Anir, akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan perbaikan ikon Kabupaten Pangkep.
"Kita mau perbaiki gerbang, Jembatan Jala Pangkep, wisata Matampa, membangun Segeri Business Park, kawasan industri Pangkep, membangun gedung UMKM Center, Rumah Dakwah Digital. Begini hitungan kami, nyata dan realistis," urai politisi Gerindra ini.
Mengenai keluhan adanya masyarakat yang mendapatkan bantuan sosial tetapi mampu secara ekonomi, kata Anir, disebabkan sistem informasi yang tidak transparan. Untuk itu, Anir-Lutfi bakal mengadakan sistem informasi digital di desa-desa. Di situ, warga bisa mendapatkan informasi secara terbuka.
"Ketika ada keluhan, maka masukkan informasi tersebut ke dalam sistem agar sampai ke pemerintah. Pemerintah akan membuka dan menerima secara langsung informasi tersebut, tidak melalui lurah, desa atau OPD. Tapi langsung ke bupati dan wakil bupati," pungkasnya.
(luq)
tulis komentar anda