Sekolah di Palembang Ditutup Sampai Akhir 2020
Rabu, 28 Oktober 2020 - 08:15 WIB
PALEMBANG - Pemkot Palembang , Sumatera Selatan memperpanjang masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar secara online. Sebelumnya, sekolah di Palembang ditutup karena COVID-19 hingga akhir Oktober 2020. Kini diperpanjang sampai akhir tahun 2020.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, perpanjangan belajar dalam jaringan (daring) karena IDI, Ikatan Dokter Anak dan Satgas COVID-19 belum merekomendasikan. "Perpanjang belajar daring sampai Desember, karena pihak kesehatan belum merekomendasikan tatap muka," ujarnya, Rabu (28/11/2020). (Baca juga: Posting Hinaan 'Monyet', IRT Cantik di Denpasar Divonis 9 Bulan Penjara)
Keputusan perpanjangan belajar online tersebut juga merupakan keputusan bersama Wali Kota (Wako) Palembang dan pihak terkait untuk melindungi anak-anak karena Palembang belum zona aman. "Surat edaran perpanjangan akan dikeluarkan hari ini, Rabu (28/10/2020) dan langsung edarkan ke sekolah," kata Ketua PGRI Sumsel tersebut. (Baca juga: Jadi Tersangka Lagi, Polda Jabar Izin Ditjen Pas Periksa Habib Bahar)
Zulinto mengakui banyak pihak yang terlibat di dunia pendidikan bosan karena sudah cukup lama tidak belajar tatap muka. Namun aturan pemerintah harus tetap dilaksanakan karena belum direkomendasikan. "Semua bosan, guru, siswa. Di rumah saya, cucu juga belajar di rumah. Tapi kita kan artinya keputusan kita sayang nyawa, jadi taati protokol kesehatan," katanya.
Kemudian Disdik Palembang akan melakukan diskusi lanjutan untuk membahas bagaimana sistem belajar di tahun depan agar KBM terlaksana maksimal dan lebih baik.
"Nanti untuk Januari kita bicarakan ulang apakah boleh seminggu dua hari belajar tatap muka dari SD dan SMP atau bagaimana. Tapi kalau sekarang kami belum berani," tandasnya.
Sementara update hingga Rabu pagi (28/10/2020) jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Palembang telah menyentuh angka 3.427 kasus, setelah bertambah 15 pasien pada Selasa (27/10/2020). Adapaun angka sembuh 2.775 orang, dan meninggal 202 orang. Untuk tingkat Sumsel, positif COVID-19 sebanyak 7.581 kasus.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, perpanjangan belajar dalam jaringan (daring) karena IDI, Ikatan Dokter Anak dan Satgas COVID-19 belum merekomendasikan. "Perpanjang belajar daring sampai Desember, karena pihak kesehatan belum merekomendasikan tatap muka," ujarnya, Rabu (28/11/2020). (Baca juga: Posting Hinaan 'Monyet', IRT Cantik di Denpasar Divonis 9 Bulan Penjara)
Keputusan perpanjangan belajar online tersebut juga merupakan keputusan bersama Wali Kota (Wako) Palembang dan pihak terkait untuk melindungi anak-anak karena Palembang belum zona aman. "Surat edaran perpanjangan akan dikeluarkan hari ini, Rabu (28/10/2020) dan langsung edarkan ke sekolah," kata Ketua PGRI Sumsel tersebut. (Baca juga: Jadi Tersangka Lagi, Polda Jabar Izin Ditjen Pas Periksa Habib Bahar)
Zulinto mengakui banyak pihak yang terlibat di dunia pendidikan bosan karena sudah cukup lama tidak belajar tatap muka. Namun aturan pemerintah harus tetap dilaksanakan karena belum direkomendasikan. "Semua bosan, guru, siswa. Di rumah saya, cucu juga belajar di rumah. Tapi kita kan artinya keputusan kita sayang nyawa, jadi taati protokol kesehatan," katanya.
Kemudian Disdik Palembang akan melakukan diskusi lanjutan untuk membahas bagaimana sistem belajar di tahun depan agar KBM terlaksana maksimal dan lebih baik.
"Nanti untuk Januari kita bicarakan ulang apakah boleh seminggu dua hari belajar tatap muka dari SD dan SMP atau bagaimana. Tapi kalau sekarang kami belum berani," tandasnya.
Sementara update hingga Rabu pagi (28/10/2020) jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Palembang telah menyentuh angka 3.427 kasus, setelah bertambah 15 pasien pada Selasa (27/10/2020). Adapaun angka sembuh 2.775 orang, dan meninggal 202 orang. Untuk tingkat Sumsel, positif COVID-19 sebanyak 7.581 kasus.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda