Oknum Sekuriti Mal Ditangkap Usai Mengancam Mahasiswa Pakai Airsoft Gun
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 13:49 WIB
GOWA - Tim Gabungan Anti Bandit Polres Gowa dibantu Resmob Polda Sulsel menangkap, Sunardi (23) oknum sekuriti salah satu mal ternama di Kota Makassar. Sunardi ditangkap karena mengamuk dan mengancam beberapa mahasiswa dengan airsoft gun.
Sunardi diduga dalam kondisi mabuk saat menodongkan airsoft gun ke penghuni Sekretariat Pers Mahasiswa UIN Alauddin Makassar di Jalan Mustafa Dg Bunga III, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Jumat (23/10/2020) sekira pukul 00.30 Wita.
Kanit Resmob Polres Gowa, Ipda Imran mengatakan, ada belasan orang yang menjadi korban pengancaman senjata yang biasa digunakan organisasi penembak itu. Tiga korban di antaranya merupakan perempuan.
"Jadi yang bersangkutan dalam pengaruh minuman keras lalu mengancam mahasiswa di sekretariat itu. Pelaku mengamuk sejadi-jadinya dan tidak terkontrol. Mengancam dengan airsoft gun," kata Imran di Posko Resmob Polres Gowa .
Dia melanjutkan, hasil interogasi, Sunardi mengaku airsoft gun itu dipakai untuk menakut-nakuti mahasiswa, karena ia menganggap mereka kerap membuat kegaduhan.
"Pelaku tinggal tidak jauh dari sekretariat mahasiswa. Motif yang bersangkutan, karena terganggu dengan keributan adik-adik mahasiswa ini, sampai sekarang dia mengakui mengancam pakai airsoft gun, bukan parang," jelas Imran.
Airsoft gun itu, kata perwira berpangkat satu balok ini, dibeli Sunardi dari seorang temannya seharga Rp1,5 juta. "Ini juga masih kita cari tempat dia mendapatkan senjata itu. Yang bersangkutan mengaku bukan anggota organisasi penembak. Jelas tidak memiliki izin," tutur Imran.
Sunardi diduga dalam kondisi mabuk saat menodongkan airsoft gun ke penghuni Sekretariat Pers Mahasiswa UIN Alauddin Makassar di Jalan Mustafa Dg Bunga III, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Jumat (23/10/2020) sekira pukul 00.30 Wita.
Kanit Resmob Polres Gowa, Ipda Imran mengatakan, ada belasan orang yang menjadi korban pengancaman senjata yang biasa digunakan organisasi penembak itu. Tiga korban di antaranya merupakan perempuan.
"Jadi yang bersangkutan dalam pengaruh minuman keras lalu mengancam mahasiswa di sekretariat itu. Pelaku mengamuk sejadi-jadinya dan tidak terkontrol. Mengancam dengan airsoft gun," kata Imran di Posko Resmob Polres Gowa .
Dia melanjutkan, hasil interogasi, Sunardi mengaku airsoft gun itu dipakai untuk menakut-nakuti mahasiswa, karena ia menganggap mereka kerap membuat kegaduhan.
"Pelaku tinggal tidak jauh dari sekretariat mahasiswa. Motif yang bersangkutan, karena terganggu dengan keributan adik-adik mahasiswa ini, sampai sekarang dia mengakui mengancam pakai airsoft gun, bukan parang," jelas Imran.
Airsoft gun itu, kata perwira berpangkat satu balok ini, dibeli Sunardi dari seorang temannya seharga Rp1,5 juta. "Ini juga masih kita cari tempat dia mendapatkan senjata itu. Yang bersangkutan mengaku bukan anggota organisasi penembak. Jelas tidak memiliki izin," tutur Imran.
tulis komentar anda