Inspektorat Diminta Periksa Kapus Ujung Loe Atas Dugaan Penjualan APD Bantuan

Kamis, 07 Mei 2020 - 18:07 WIB


Menurut Asrianti, masker N 95 yang jumlahnya terbatas sehingga untuk mentaktisi jumlah penggunaan masker, Puskesmas Ujung Loe membagi jam kerja, yang setiap petugas kesehatan hanya 3 kali hadir dalam sepekan. Hal itu menjadi alasan dirinya sempat menahan masker tersebut.

”Sudah kita bagi, kecuali N 95 kita memang tahan-tahan, karena untuk TGC (tim gerak cepat) COVID-19 Kecamatan Ujung Loe, tapi sekarang sudah habis dibagi secara bertahap,” kata Asrianti.

Asrianti mengaku bukan menjual masker, namun memfasilitasi pemerintah desa, agar kebutuhan masker mereka cukup. Di mana pelaku kesehatan yang ada di desa meminta bantuan melalui dirinya untuk mendapatkan masker dengan membeli di tempat penjualan masker.

”Bidan Desa Manjjaling, Ibu Eka minta tolong untuk dibelikan masker yang menggunakan ADD, karena saya kebetulan mau beli kursi roda buat mertua di Makassar. Mereka meminta difasilitasi karena mereka tidak tahu harus beli di mana makanya saya tolong,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr Wahyuni, berharap Kapus Ujung Loe, Asrianti berbesar hati menerima saran dan kritikan dari bawahan. Termasuk berbesar hati menjalankan tugas dan fungsi manajemen puskesmas.

"Pimpinan atau atasan tentu harus berbesar hati atas saran dan kritikan bawahan. Saya berharap agar Kapus Ujung Loe berbesar hati menjalakan fungsi-fungsi manjemen yang ada di Puskesmas Ujung Loe," harapnya.
(luq)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content