Debat Pilkada Blitar, Henry Serang Petahana Dengan Program Macet

Kamis, 22 Oktober 2020 - 11:49 WIB
"Program yang tidak punya manfaat kita evaluasi kita perbaiki. Bukan berhenti," dalih Santoso. Dalam debat publik malam itu paslon Santoso-Tjutjuk mengenakan kostum seragam bergaya kasual warna hijau. Terkait pengadaan FO yang dimulai tahun 2018, Santoso mengatakan hingga kini masih terus berjalan. Penyempurnaan program Wi-Fi di lingkungan RT tersebut akan dilakukan pada tahun 2021.

"Penyempurnaan program pada tahun 2021,"tambah Santoso. Sementara terkait bantuan Rp 50 juta- Rp 100 juta per RT per tahun, Santoso mengatakan program masuk akal yang bisa dijalankan. Dalam pelaksanaannya akan melalui konsep bottom up di mana senantiasa mengedepankan pengawasan dan evaluasi.

Calon Wali Kota Tjutjuk Soenario menambahkan, program bantuan per RT tersebut sudah dihitung dan tidak akan membebani APBD. Kalau diambil rata rata Rp 50 juta per RT, anggaran yang dibutuhkan hanya Rp 3,55 miliar. Dan setiap RT, kata Tjutjuk akan dibebaskan menyampaikan usul dan gagasan.

"Sangat bisa dilaksanakan. Karena kami sudah menghitungnya," tambah Tjutjuk yang juga politisi Partai Gerindra. Debat publik paslon Pilkada Kota Blitar selama dua jam itu berjalan lancar. Pelaksanaan debat mengedepankan protokol kesehatan COVID-19 di mana tidak mengijinkan adanya massa pendukung di dalam ruangan.

Ketua KPU Kota Blitar Choirul Umam menilai debat publik pertama yang digelar di Gedung Kesenian Aryo Blitar tersebut masih kurang greget. Kurang serunya situasi debat ditengarai karena kedua paslon belum memaksimalkan kesempatan beradu pikiran terkait program dan visi misi. "Karenanya akan kita akan melakukan evaluasi agar debat publik berikutnya lebih bersemangat," ujar Choirul Umam.
(msd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content