SS-AK Sasaran Kampanye Negatif, Pegiat Demokrasi: Itu karena Diunggulkan

Selasa, 20 Oktober 2020 - 09:33 WIB
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Barru, Suardi Saleh-Aska Mappe. Foto: Istimewa
BARRU - Tahapan kampanye pilkada 2020 sudah berjalan hampir satu bulan. Selama itu pula, kandidat di ratusan daerah berpilkada di Indonesia melakukan sosialisasi menggaet simpati pemilih untuk mencoblosnya 9 Desember mendatang.

Di lain sisi, para kandidat juga kerap menjadi bahan kampanye negatif, dari pihak-pihak tertentu. Kondisi itulah yang kini dialami pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Barru , Suardi Saleh-Aska Mappe (SS-AK).

Dalam rilisnya, Tim Suardi-Aska menerangkan, jagoannya kini kerap jadi sasaran kampanye negatif atau kritikan, salah satunya seperti penggunaan masker. Atau isu lain yang bergulir sebelum pilkada.





"Pak SS ini adalah incumbent yang dibeberapa hasil survei itu masih diunggulkan. Pasti dalam posisi di atas, dia akan terus menjadi sasaran fitnah dan berbagai tudingan, agar tingkat keterpilihannya menurun. Dan cara seperti ini, merupakan pola lama,” urai penggiat demokrasi di Sulsel, Haerul, Selasa (20/10/2020).

Hanya saja untuk Barru, cara seperti itu menurut Haerul kurang efektif jika tujuannya menurunkan elektabilitas SS-AK. Alasannya, pasangan ini dipersepsikan pemimpin yang berhasil memajukan Barru. Sehingga, warga tidak akan mudah mempercayai setiap fitnah dan hoaks.



“Kepemimpinan SS selama ini termasuk yang berhasil di Sulsel. Dan itu terkonfirmasi ke sebagian elemen di Barru. Jadi pemilih tidak akan gampang atau cepat terpengaruh jika ada isu-isu yang dihembuskan pihak tertentu ke SS,” tambah alumni Universitas Negeri Makassar ini.

Di berbagai kesempatan, SS maupun Aska meminta semua elemen, terutama tim dan pendukungnya untuk tetap menjalankan politik santun. Tidak terpancing dan terprovokasi.

Suardi-Aska juga mengajak rivalnya bersaing sehat dengan adu gagasan, konsep dan ide. Sebab, semua kandidat yang maju dinilainya sebagai mitra dalam berdemokrasi.
(luq)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content