Mau Berlibur ke Bandung? Begini Protokol Menginap di Hotel
Minggu, 18 Oktober 2020 - 09:54 WIB
BANDUNG - Industri pariwisata termasuk salah satu sektor yang cukup terdampak pandemi COVID-19. Bahkan, jasa perhotelan sempat mengalami stagnasi selama beberapa bulan. Kini, seiring telah dilonggarkannya kembali aktivitas ekonomi, jasa perhotelan kembali menggeliat, termasuk di Kota Bandung .
(Baca juga: Panas Pilkada Karawang, Ketua PCNU Tuding Pimpinan Pompes Terima Uang )
Kendati begitu, okupansi atau tingkat keterisian hotel di Bandung masih rendah. Selain karena masih rendahnya daya beli, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penerapan protokol COVID-19 di hotel diperkirakan masih rendah.
Padahal, sejak diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru (AKB), pengelola hotel telah melakukan perubahan dalam menerapkan protokol kesehatan agar pengunjung tidak terpapar virus corona.
Director of Sales Aston Tropicana Hotel Bandung , Noviani Agusni mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan jasa menginap di hotel. Karena pengelola telah merubah standar kebersihan hotel sejak pandemi terjadi. Desinveksi dilakukan di semua tempat untuk menjamin keamanan pengguna.
(Baca juga: Cegah Penularan COVID-19, Pintu Masuk Karimunjawa Diperketat )
"Untuk kamar misalnya, semua dibersihkan pakai cairan desinfektan. Handle telepon, gagang pintu, lift dan lainnya kami bersihkan secara berkala. Ini untuk menghindari terjadinya penyebaran COVID-19. Kami juga menyediakan handsanitizer di beberapa titik," kata Noviani pada program Tiket Clean yang digelar tiket.com.
Menurut dia, pihaknya membatasi penggunaan kamar sebanyak 50%. Sehingga, kamar yang sebelumnya telah ditempati tamu lain, tidak langsung dipakai. Kamar akan dikosongkan hingga 24 jam.
"Tamu setiap kamar kami batasi maksimal tiga orang. Ini untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. Mereka juga diwajibkan menggunakan masker, serta selalu menjaga jarak saat beraktivitas di hotel. Sebelum masuk hotel, petugas kami selalu mengecek suhu tubuh, maksimal 37 derajat celcius yang diperbolehkan masuk ke hotel," beber dia.
(Baca juga: Panas Pilkada Karawang, Ketua PCNU Tuding Pimpinan Pompes Terima Uang )
Kendati begitu, okupansi atau tingkat keterisian hotel di Bandung masih rendah. Selain karena masih rendahnya daya beli, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penerapan protokol COVID-19 di hotel diperkirakan masih rendah.
Padahal, sejak diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru (AKB), pengelola hotel telah melakukan perubahan dalam menerapkan protokol kesehatan agar pengunjung tidak terpapar virus corona.
Director of Sales Aston Tropicana Hotel Bandung , Noviani Agusni mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan jasa menginap di hotel. Karena pengelola telah merubah standar kebersihan hotel sejak pandemi terjadi. Desinveksi dilakukan di semua tempat untuk menjamin keamanan pengguna.
(Baca juga: Cegah Penularan COVID-19, Pintu Masuk Karimunjawa Diperketat )
"Untuk kamar misalnya, semua dibersihkan pakai cairan desinfektan. Handle telepon, gagang pintu, lift dan lainnya kami bersihkan secara berkala. Ini untuk menghindari terjadinya penyebaran COVID-19. Kami juga menyediakan handsanitizer di beberapa titik," kata Noviani pada program Tiket Clean yang digelar tiket.com.
Menurut dia, pihaknya membatasi penggunaan kamar sebanyak 50%. Sehingga, kamar yang sebelumnya telah ditempati tamu lain, tidak langsung dipakai. Kamar akan dikosongkan hingga 24 jam.
"Tamu setiap kamar kami batasi maksimal tiga orang. Ini untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. Mereka juga diwajibkan menggunakan masker, serta selalu menjaga jarak saat beraktivitas di hotel. Sebelum masuk hotel, petugas kami selalu mengecek suhu tubuh, maksimal 37 derajat celcius yang diperbolehkan masuk ke hotel," beber dia.
tulis komentar anda