Kadin dan Apindo Jateng Dukung UU Ciptaker, Ini Alasannya
Selasa, 13 Oktober 2020 - 07:03 WIB
SEMARANG - Kalangan pengusaha dan industri di Jawa Tengah (Jateng) mendukung penuh penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker). Dengan undang-undang tersebut, peluang investasi di Jateng akan terbuka lebar dan masalah pengangguran teratasi.
Hal itu disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jateng, Kukrit SW dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi saat mengikuti dialog bersama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Senin (12/10/2020).
"Undang-Undang Cipta Kerja ini bisa membuka peluang besar bagi investor masuk ke Jawa Tengah. Dengan begitu, maka persoalan pengangguran yang selama ini menjadi problem, akan teratasi," terang Kukrit.
(Baca juga: Adem, Demo UU Cipta Kerja Tanpa Bentrok dan Gas Air Mata )
Dengan lapangan kerja terbuka luas dan pengangguran berkurang, maka hal itu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Daya beli masyarakat akan meningkat dengan kesejahteraan yang dimilikinya itu.
"Ini cara agar Indonesia cepat maju. Kalau ini ditolak bahkan dibatalkan, Indonesia akan sulit untuk maju," timpal Frans Kongi.
Frans menambahkan, pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan investasi. Mereka akan berusaha keras untuk membuat hal ini bisa tercapai.
"Yang harus digarisbawahi, persediaan tenaga kerja di Jawa Tengah ini sangat banyak. Dan di Jateng, terkenal pekerjanya yang baik, pintar dan tidak neko-neko. Ini sudah menjadi trademark yang dimiliki Jawa Tengah untuk menarik investor," jelasnya.
(Baca juga: Sleman Gelar Pameran Produk UMKM Virtual 3D dengan Aplikasi Kendi Sembada )
Hal itu disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jateng, Kukrit SW dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi saat mengikuti dialog bersama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Senin (12/10/2020).
"Undang-Undang Cipta Kerja ini bisa membuka peluang besar bagi investor masuk ke Jawa Tengah. Dengan begitu, maka persoalan pengangguran yang selama ini menjadi problem, akan teratasi," terang Kukrit.
(Baca juga: Adem, Demo UU Cipta Kerja Tanpa Bentrok dan Gas Air Mata )
Dengan lapangan kerja terbuka luas dan pengangguran berkurang, maka hal itu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Daya beli masyarakat akan meningkat dengan kesejahteraan yang dimilikinya itu.
"Ini cara agar Indonesia cepat maju. Kalau ini ditolak bahkan dibatalkan, Indonesia akan sulit untuk maju," timpal Frans Kongi.
Frans menambahkan, pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan investasi. Mereka akan berusaha keras untuk membuat hal ini bisa tercapai.
"Yang harus digarisbawahi, persediaan tenaga kerja di Jawa Tengah ini sangat banyak. Dan di Jateng, terkenal pekerjanya yang baik, pintar dan tidak neko-neko. Ini sudah menjadi trademark yang dimiliki Jawa Tengah untuk menarik investor," jelasnya.
(Baca juga: Sleman Gelar Pameran Produk UMKM Virtual 3D dengan Aplikasi Kendi Sembada )
tulis komentar anda