Tangis Haru Tenaga Kesehatan Jatim Hantar Jenazah Rekannya
Minggu, 04 Oktober 2020 - 01:43 WIB
SURABAYA - Tangis haru para tenaga kesehatan di Jatim, kembali pecah. Anang Fahrudin Lubis, yang merupakan perawat di Puskesmas Barengkrajan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 .
(Baca juga: Tersedak Ikan, Paus Pilot Sepanjang 4,3 Meter Tewas )
Penghormatan terakhir untuk almarhum dilakukan para tenaga medis di halaman Puskesmas Barengkrajan. Kesedihan tak mampu mereka tutupi, saat mobil ambulans yang mengangkut jenazah melintas dan meninggalkan para tenaga medis tersebut.
Almarhum yang meninggal dunia di usia 40 tahun tersebut, dimakamkan di Kedamean, Kabupaten Gresik. Dia meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Kabupaten Sidoarjo, selama 11 hari.
Diduga, almarhum terpapar COVID-19 saat memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Barengkrajan. Selain terpapar COVID-19 , almarhum juga memiliki penyakit penyerta, sehingga semakin memperparah sakitnya.
(Baca juga: Miris, 3 Wanita Tewas Dilindas Truk Pengangkut Kelapa )
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jatim, Nursalam mengaku sangat prihatin atas gugurnya perawat akibat COVID-19 . "Tingginya aktivitas perawat yang terus berinteraksi dengan pasien, menjadi penyebab banyaknya perawat yang tertular COVID-19 ," tegasnya.
Guru besar keperawatan ini juga menyebutkan, lamanya waktu pergantian aktivitas bekerja bagi para perawat, membuat kondisi fisiknya lemah sehingga menjadi rentan terpapar COVID-19 .
Selain membantu penuh alat pelindung diri (APD) untuk perawat, dia mendesak rumah sakit dan pemerintah memperhatikan kondisi fisik dan jam bekerja para perawat. Hal ini bertujuan menekan perawat rentang terpapar COVID-19 .
(Baca juga: Umat Konghucu Gelar Sembahyang Zhong Qiu di Depan Pintu Tergembok )
Meninggalnya Anang Fahrudin Lubis, hanya berselang enam hari dari meninggalnya Nurul Hasanah. Nurul Hasanah merupakan perawat di Puskesmas Manding, Kabupaten Sumenep. Saat ini total ada 29 perawat di Jatim yang meninggal dunia akibat COVID-19 .
Sementara perawat di Jatim, yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 dan masih menjalani perawatan intensif maupun harus isolasi mandiri, jumlahnya mencapai sebanyak 1.014 orang.
(Baca juga: Tersedak Ikan, Paus Pilot Sepanjang 4,3 Meter Tewas )
Penghormatan terakhir untuk almarhum dilakukan para tenaga medis di halaman Puskesmas Barengkrajan. Kesedihan tak mampu mereka tutupi, saat mobil ambulans yang mengangkut jenazah melintas dan meninggalkan para tenaga medis tersebut.
Almarhum yang meninggal dunia di usia 40 tahun tersebut, dimakamkan di Kedamean, Kabupaten Gresik. Dia meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Kabupaten Sidoarjo, selama 11 hari.
Diduga, almarhum terpapar COVID-19 saat memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Barengkrajan. Selain terpapar COVID-19 , almarhum juga memiliki penyakit penyerta, sehingga semakin memperparah sakitnya.
(Baca juga: Miris, 3 Wanita Tewas Dilindas Truk Pengangkut Kelapa )
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jatim, Nursalam mengaku sangat prihatin atas gugurnya perawat akibat COVID-19 . "Tingginya aktivitas perawat yang terus berinteraksi dengan pasien, menjadi penyebab banyaknya perawat yang tertular COVID-19 ," tegasnya.
Guru besar keperawatan ini juga menyebutkan, lamanya waktu pergantian aktivitas bekerja bagi para perawat, membuat kondisi fisiknya lemah sehingga menjadi rentan terpapar COVID-19 .
Selain membantu penuh alat pelindung diri (APD) untuk perawat, dia mendesak rumah sakit dan pemerintah memperhatikan kondisi fisik dan jam bekerja para perawat. Hal ini bertujuan menekan perawat rentang terpapar COVID-19 .
(Baca juga: Umat Konghucu Gelar Sembahyang Zhong Qiu di Depan Pintu Tergembok )
Meninggalnya Anang Fahrudin Lubis, hanya berselang enam hari dari meninggalnya Nurul Hasanah. Nurul Hasanah merupakan perawat di Puskesmas Manding, Kabupaten Sumenep. Saat ini total ada 29 perawat di Jatim yang meninggal dunia akibat COVID-19 .
Sementara perawat di Jatim, yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 dan masih menjalani perawatan intensif maupun harus isolasi mandiri, jumlahnya mencapai sebanyak 1.014 orang.
(eyt)
tulis komentar anda