Petani Tanaman Hias Antusias Ikuti Pelatihan Diversifikasi Produk Tanaman Anti Polutan
Jum'at, 02 Oktober 2020 - 20:14 WIB
Materi ini disampaikan oleh Lina Nugraha Rani dan Firdaus. Mereka menjelaskan tehnik berjualan online dengan media paling sederahana dan dimiliki oleh para petani.
Dengan menggunakan handphone pribadi, masing-masing para petani diajarkan membuat Facebook dan Instagram yang spesifik untuk berjualan online.
Dalam praktek ini peserta sampai pada tahap mempromosikan produk, memilih foto produk hingga cara menambah follower.
"Kami juga menyampaikan cara mencatat keuangan sederhana. Bapak Hanif menyampaikan dalam pencatatan keuangan yang paling penting adalah memisahkan keuangan keluarga dan bisnis, serta membayar zakat. Dalam praktek ini peserta sampai pada tahap menulis modal dan pengeluaran yang selama ini sudah mereka jalankan," imbuhnya.
Misbachul, salah satu pedagang tanaman hias mengakui bahwa pelatihan ini menambah ilmu dan wawasan para petani. Utamanya mengetahui manfaat tanaman yang selama ini mereka jual.
"Sebelum adanya pelatihan ini, kami hanya menjual mengikuti trend saja tanpa tahu manfaat produk lebih mendalam," ucapnya. (Baca juga: Sosok Jessica Lin di Balik Suksesnya Everwhite)
Sementara itu pimpinan kelompok tani tanaman hias, M. Nizzar menyampaikan terimakasih atas kehadiran tim Pengmas Departemen Ekonomi Syariah. (Baca juga: Blusukan ke Pasar Tradisional, Cawabup Lamongan Astried Wahid Serap Aspirasi Pedagang)
Ia mengatakan bahwa kelompoknya berminat untuk mengembangkan produk yang telah diajarkan. "Kami berharap dapat terus didampingi dalam proses produksi hingga proses penjualan," tandasnya.
Dengan menggunakan handphone pribadi, masing-masing para petani diajarkan membuat Facebook dan Instagram yang spesifik untuk berjualan online.
Dalam praktek ini peserta sampai pada tahap mempromosikan produk, memilih foto produk hingga cara menambah follower.
"Kami juga menyampaikan cara mencatat keuangan sederhana. Bapak Hanif menyampaikan dalam pencatatan keuangan yang paling penting adalah memisahkan keuangan keluarga dan bisnis, serta membayar zakat. Dalam praktek ini peserta sampai pada tahap menulis modal dan pengeluaran yang selama ini sudah mereka jalankan," imbuhnya.
Misbachul, salah satu pedagang tanaman hias mengakui bahwa pelatihan ini menambah ilmu dan wawasan para petani. Utamanya mengetahui manfaat tanaman yang selama ini mereka jual.
"Sebelum adanya pelatihan ini, kami hanya menjual mengikuti trend saja tanpa tahu manfaat produk lebih mendalam," ucapnya. (Baca juga: Sosok Jessica Lin di Balik Suksesnya Everwhite)
Sementara itu pimpinan kelompok tani tanaman hias, M. Nizzar menyampaikan terimakasih atas kehadiran tim Pengmas Departemen Ekonomi Syariah. (Baca juga: Blusukan ke Pasar Tradisional, Cawabup Lamongan Astried Wahid Serap Aspirasi Pedagang)
Ia mengatakan bahwa kelompoknya berminat untuk mengembangkan produk yang telah diajarkan. "Kami berharap dapat terus didampingi dalam proses produksi hingga proses penjualan," tandasnya.
(boy)
tulis komentar anda