Bupati Intan Jaya Bantah Kendalikan Pemerintahan dari Luar Daerah
Kamis, 01 Oktober 2020 - 21:45 WIB
JAKARTA - Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni membantah mengendalikan pemerintahan dari luar daerah. Natalis menyayangkan beredarnya berita yang menyebut dirinya mengendalikan pemerintahan dari luar daerah, terutama pada saat terjadi konflik berdarah di daerah tersebut.
“Saya mau memberikan klarifikasi karena beredar beredar berita miring bahwa saya mengendalikan pemerintahan dari luar daerah. Ini sama sekali tidak benar. Terus terang saya sesalkan sekali, karena saat kami sedang jatuh bangun berupaya mengendalikan situasi keamanan di Intan Jaya malah dapat berita seperti ini,” ujar Natalis melalui rekaman yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (1/10/2020) malam.
Dia mengaku sempat meninggalkan daerah beberapa waktu lalu karena harus memenuhi undangan dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). “Itu karena ada undangan dari Pak Menteri PAN –RB lalu karena situasi Covid juga terpaksa harus tertahan. Kejadian penembakan Pendeta Yeremias di Hitadipa tanggal 19 September, tanggal 20 saya sudah langsung berada di Intan Jaya,” tuturnya.
Natalis pun menyayangkan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyampaikan berita tidak benar kepada publik yang menuding seakan-akan dirinya tidak berada di Sugapa, INtan Jaya dan mengendalikan pemerintahan dari luar daerah. “Terus terang saya kecewa juga karena Pak Menko Polhukam harusnya bertanya kepada kami terlebih dahulu sebelum membuat pernyataan yang tentu saja tidak benar,” kata Natalis.
Terkait langkah-langkah pemulihan keamanan di Intan Jaya pasca kejadian kata dia, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan semua pihak baik dari kepolisian, TNI, Tokoh Adat dan Gereja termasuk juga saksi-saksi yang mengetahui langsung kejadian penembakan tersebut. Bahkan sejak kejadian penembakan terhadap Pendeta Yeremias di Hitadipa, pihaknya sudah melakukan dua pertemuan besar di Kantor Bupati Intan Jaya di Sugapa.
“Yang intinya sama agar kita memastikan betul siapa pelaku penembakan dan apa motifnya. Kami saat ini juga sedang berusaha memastikan keamanan jadi kami berharap agar tidak lagi membuat kegaduhan dengan menyebarkan berita-berita yang tidak benar,” pungkasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md menyebut situasi di Intan Jaya, Papua, saat ini aman terkendali. Akan tetapi, Mahfud meminta Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengawasi secara langsung situasi keamanan di daerahnya.
"Di Intan Jaya, situasi aman-terkendali seperti biasa. Aparat keamanan sudah berjalan seperti biasa, cuma kita mengimbau pemerintah, dalam hal ini Bupati, supaya mengendalikan Intan Jaya itu secara langsung. Jangan dikendalikan dari luar," kata Mahfud kepada wartawan melalui konferensi secara virtual, Kamis (1/10/2020). (Baca: Kronologi Pembakaran Kantor Disnaker dan Perusakan Kantor Bupati Keerom).
Mahfud mengaku mendapat laporan bahwa Natalis tidak berada di Kabupaten Intan Jaya untuk melakukan tugasnya. Dia akan mengecek kebenaran kabar itu
“Saya mau memberikan klarifikasi karena beredar beredar berita miring bahwa saya mengendalikan pemerintahan dari luar daerah. Ini sama sekali tidak benar. Terus terang saya sesalkan sekali, karena saat kami sedang jatuh bangun berupaya mengendalikan situasi keamanan di Intan Jaya malah dapat berita seperti ini,” ujar Natalis melalui rekaman yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (1/10/2020) malam.
Dia mengaku sempat meninggalkan daerah beberapa waktu lalu karena harus memenuhi undangan dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB). “Itu karena ada undangan dari Pak Menteri PAN –RB lalu karena situasi Covid juga terpaksa harus tertahan. Kejadian penembakan Pendeta Yeremias di Hitadipa tanggal 19 September, tanggal 20 saya sudah langsung berada di Intan Jaya,” tuturnya.
Natalis pun menyayangkan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyampaikan berita tidak benar kepada publik yang menuding seakan-akan dirinya tidak berada di Sugapa, INtan Jaya dan mengendalikan pemerintahan dari luar daerah. “Terus terang saya kecewa juga karena Pak Menko Polhukam harusnya bertanya kepada kami terlebih dahulu sebelum membuat pernyataan yang tentu saja tidak benar,” kata Natalis.
Terkait langkah-langkah pemulihan keamanan di Intan Jaya pasca kejadian kata dia, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan semua pihak baik dari kepolisian, TNI, Tokoh Adat dan Gereja termasuk juga saksi-saksi yang mengetahui langsung kejadian penembakan tersebut. Bahkan sejak kejadian penembakan terhadap Pendeta Yeremias di Hitadipa, pihaknya sudah melakukan dua pertemuan besar di Kantor Bupati Intan Jaya di Sugapa.
“Yang intinya sama agar kita memastikan betul siapa pelaku penembakan dan apa motifnya. Kami saat ini juga sedang berusaha memastikan keamanan jadi kami berharap agar tidak lagi membuat kegaduhan dengan menyebarkan berita-berita yang tidak benar,” pungkasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md menyebut situasi di Intan Jaya, Papua, saat ini aman terkendali. Akan tetapi, Mahfud meminta Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengawasi secara langsung situasi keamanan di daerahnya.
"Di Intan Jaya, situasi aman-terkendali seperti biasa. Aparat keamanan sudah berjalan seperti biasa, cuma kita mengimbau pemerintah, dalam hal ini Bupati, supaya mengendalikan Intan Jaya itu secara langsung. Jangan dikendalikan dari luar," kata Mahfud kepada wartawan melalui konferensi secara virtual, Kamis (1/10/2020). (Baca: Kronologi Pembakaran Kantor Disnaker dan Perusakan Kantor Bupati Keerom).
Mahfud mengaku mendapat laporan bahwa Natalis tidak berada di Kabupaten Intan Jaya untuk melakukan tugasnya. Dia akan mengecek kebenaran kabar itu
(nag)
tulis komentar anda