Polisi Amankan 7 'Pak Ogah' yang Kerap Meresahkan Pengendara
Kamis, 01 Oktober 2020 - 20:49 WIB
"Makanya kita akan sisir lagi yang lain, karena tidak dipungkiri ini sangat meresahkan masyarakat dari laporan yang ada. Mereka sudah seperti preman," ungkap Polwan Lantas berpangkat tiga balok ini.
Dari hasil interogasi, lanjut Hartanti, para 'Pak Ogah' bekerja secara bergantian dengan mambagi waktu ada yang masuk dari Pukul 10.00 Wita sampai 14.00 Wita. Lalu berlanjut sampai malam sekitar pukul 22.00 Wita, atau di jam-jam padat kendaraan.
"Di setiap sift mereka ada tiga sampai empat orang, setiap orang bekerja satu jam, lalu diganti lagi temannya yang lain. Mereka mengaku tidak ada bosnya. Hasil kesepakatan masing-masing. Kalau sudah masuk sift kedua, anggotanya lain lagi, tapi pola pembagian kerjanya sama," tuturnya.
Beberapa dari 'Pak Ogah' ini kerap mengelabui polantas yang sering berpatroli atau mengatur lalu lintas di wilayah tersebut dengan berpura-pura sebagai tukang becak motor (bemor).
"Ada yang jadi tukang bentor awalnya, tapi melihat keuntungan sebagai pak ogah lebih besar, makanya dilanjutkan. Mereka pura-pura menaruh bentornya sambil nunggu penumpang. Padahal sedang malak pengendara. Nanti kalau ada petugas, mereka lari ke bentornya, untuk mengelabuhi petugas," Imbuh Hartanti.
Dia juga menyayangkan sikap pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial dan Satpol PP Kota Makassar yang dinilai tidak menjalankan perannya, padahal masalah seperti ini merupakan kewenangan penuh instansi tersebut.
"Kita juga ragu, sebenarnya kondisi ini jadi tugas utama Dinas Sosial dan Satpol PP karena masuk dalam urusan premanisme jalanan lah, jadi harusnya mereka turun. kalau dinas tersebut minta bantu dalam hal mengamankan kami siap, maksud saya jangan kita yang memulai, ayo turun bersama," tukasnya.
Hartanti mengaku sampai penindakan terhadap preman jalanan itu dilakukan pihaknya, tak ada permintaan baik secara administratif maupun lidan dari dinas berwenang atau petugas keamanan pemerintah Kota Makassar tersebut.
"Harusnya kita sikapi bersama persoalan ini. Yah mudah-mudahan dengan adanya tindakan dari kepolisian tadi, mereka yang tekait yang seharusnya menangani ini tergugah hatinya, kalau mereka butuh bantuan pasti kita bantu," pungkasnya.
Dari hasil interogasi, lanjut Hartanti, para 'Pak Ogah' bekerja secara bergantian dengan mambagi waktu ada yang masuk dari Pukul 10.00 Wita sampai 14.00 Wita. Lalu berlanjut sampai malam sekitar pukul 22.00 Wita, atau di jam-jam padat kendaraan.
"Di setiap sift mereka ada tiga sampai empat orang, setiap orang bekerja satu jam, lalu diganti lagi temannya yang lain. Mereka mengaku tidak ada bosnya. Hasil kesepakatan masing-masing. Kalau sudah masuk sift kedua, anggotanya lain lagi, tapi pola pembagian kerjanya sama," tuturnya.
Beberapa dari 'Pak Ogah' ini kerap mengelabui polantas yang sering berpatroli atau mengatur lalu lintas di wilayah tersebut dengan berpura-pura sebagai tukang becak motor (bemor).
"Ada yang jadi tukang bentor awalnya, tapi melihat keuntungan sebagai pak ogah lebih besar, makanya dilanjutkan. Mereka pura-pura menaruh bentornya sambil nunggu penumpang. Padahal sedang malak pengendara. Nanti kalau ada petugas, mereka lari ke bentornya, untuk mengelabuhi petugas," Imbuh Hartanti.
Dia juga menyayangkan sikap pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial dan Satpol PP Kota Makassar yang dinilai tidak menjalankan perannya, padahal masalah seperti ini merupakan kewenangan penuh instansi tersebut.
"Kita juga ragu, sebenarnya kondisi ini jadi tugas utama Dinas Sosial dan Satpol PP karena masuk dalam urusan premanisme jalanan lah, jadi harusnya mereka turun. kalau dinas tersebut minta bantu dalam hal mengamankan kami siap, maksud saya jangan kita yang memulai, ayo turun bersama," tukasnya.
Hartanti mengaku sampai penindakan terhadap preman jalanan itu dilakukan pihaknya, tak ada permintaan baik secara administratif maupun lidan dari dinas berwenang atau petugas keamanan pemerintah Kota Makassar tersebut.
"Harusnya kita sikapi bersama persoalan ini. Yah mudah-mudahan dengan adanya tindakan dari kepolisian tadi, mereka yang tekait yang seharusnya menangani ini tergugah hatinya, kalau mereka butuh bantuan pasti kita bantu," pungkasnya.
tulis komentar anda