Citarum Lepas Predikat Sungai Terkotor di Dunia, Ini Penjelasannya
Selasa, 29 September 2020 - 16:00 WIB
Musim kemarau seperti saat ini menurutnya merupakan waktu yang tepat untuk melihat progres penanganan pencemaran di sepanjang DAS Citarum karena air sedang surut, sehingga progres positif hasil kerja seluruh pihak untuk mengembalikan Citarum sebagai sungai yang bersih dapat terlihat secara kasat mata.
"Pada 2018 bisa kita lihat, air Citarum saat airnya sedang berkurang seperti sekarang, kondisinya bau menyengat, banyak sampah. Sekarang bau sudah tidak ada, sampah juga jauh berkurang," tuturnya.
Dia mengakui, saat permukaan air sedang dangkal masih terlihat hitam. Namun, kata dia, warna tersebut bukan warna air, melainkan dasar sungai yang berwarna pekat akibat sedimentasi selama puluhan tahun. "Hitam itu karena dasar sungainya memang hitam, airnya tidak hitam sebenarnya," katanya.
Namun yang terpenting, kata dia, kualitas air jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun silam. Untuk menjaga kualitas air tetap terjaga, Satgas Citarum Harum terus melakukan patroli di sepanjang DAS Citarum dan membersihkan sampah menjadi kegiatan rutin sehari-hari.
Patroli industri juga terus dilakukan dimana pabrik yang bandel membuang limbah ke sungai langsung ditindak. Purwadi mencontohkan, tiga pekan lalu, pihaknya menutup saluran limbah tiga pabrik di wilayahnya karena kedapatan membuang limbah secara langsung ke sungai.
"Sekarang sudah tahun ketiga, waktunya penindakan. Bukan lagi pembinaan, jika ada industri yang membuang limbah tanpa dilakukan pengolahan IPAL, kami langsung tindak," tegasnya.
Warga menyebrang menggunakan perahu di Sungai Citarum yang kini terlihat lebih bersih. Foto/Dok.Satgas Citarum
"Pada 2018 bisa kita lihat, air Citarum saat airnya sedang berkurang seperti sekarang, kondisinya bau menyengat, banyak sampah. Sekarang bau sudah tidak ada, sampah juga jauh berkurang," tuturnya.
Dia mengakui, saat permukaan air sedang dangkal masih terlihat hitam. Namun, kata dia, warna tersebut bukan warna air, melainkan dasar sungai yang berwarna pekat akibat sedimentasi selama puluhan tahun. "Hitam itu karena dasar sungainya memang hitam, airnya tidak hitam sebenarnya," katanya.
Namun yang terpenting, kata dia, kualitas air jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun silam. Untuk menjaga kualitas air tetap terjaga, Satgas Citarum Harum terus melakukan patroli di sepanjang DAS Citarum dan membersihkan sampah menjadi kegiatan rutin sehari-hari.
Patroli industri juga terus dilakukan dimana pabrik yang bandel membuang limbah ke sungai langsung ditindak. Purwadi mencontohkan, tiga pekan lalu, pihaknya menutup saluran limbah tiga pabrik di wilayahnya karena kedapatan membuang limbah secara langsung ke sungai.
"Sekarang sudah tahun ketiga, waktunya penindakan. Bukan lagi pembinaan, jika ada industri yang membuang limbah tanpa dilakukan pengolahan IPAL, kami langsung tindak," tegasnya.
Warga menyebrang menggunakan perahu di Sungai Citarum yang kini terlihat lebih bersih. Foto/Dok.Satgas Citarum
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda