Harga Karet Anjlok, Petani: Kami Enggak Tahu Lagi Mau Mengadu ke Siapa
Senin, 13 April 2020 - 04:27 WIB
MERANGIN - Pandemi virus corona (COVID-19) sudah dirasakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Selain dampak sosial, pandemi ini juga sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Seperti yang dirasakan oleh petani karet di Merangin, Jambi.
Seorang petani karet di Kecamatan Bangko, Arman (56) mengaku saat ini hanya bisa pasrah, karena harga jual karet yang tak bisa diharapkan. “Nak makan apo kini, nak jual getah (karet) tauke cuma mau ngambek Rp4 ribu, untuk beli beras bae dak cukup,” ungkap Arman, Minggu (13/4/2020).
Dia menyebut dengan harga karet rendah, maka terpaksa mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. “Mano sekarang hari hujan terus, ado getah malas nak jual, terpakso kini cuman biso minjam ke sano-ke sini, daripado orang di rumah dak ado makan,” ujarnya.
Karena itu, Arman sangat berharap kepada pemerintah untuk dapat memberikan solusi terhadap harga karet ini. “Kami ni dak tau lagi nak ngadu dengan siapo, kalau macam ni terus, biarlah kami mati kelaparan,” pungkasnya.
Seorang petani karet di Kecamatan Bangko, Arman (56) mengaku saat ini hanya bisa pasrah, karena harga jual karet yang tak bisa diharapkan. “Nak makan apo kini, nak jual getah (karet) tauke cuma mau ngambek Rp4 ribu, untuk beli beras bae dak cukup,” ungkap Arman, Minggu (13/4/2020).
Dia menyebut dengan harga karet rendah, maka terpaksa mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. “Mano sekarang hari hujan terus, ado getah malas nak jual, terpakso kini cuman biso minjam ke sano-ke sini, daripado orang di rumah dak ado makan,” ujarnya.
Karena itu, Arman sangat berharap kepada pemerintah untuk dapat memberikan solusi terhadap harga karet ini. “Kami ni dak tau lagi nak ngadu dengan siapo, kalau macam ni terus, biarlah kami mati kelaparan,” pungkasnya.
(sun)
tulis komentar anda