Polisi Dalami Laporan Mahasiswi UIN Alauddin Makassar Korban VC Cabul
Senin, 28 September 2020 - 18:18 WIB
Rosmiati menduga, pelaku masih berhubungan dekat dengan para korban, mengingat semua korban berasal dari satu jurusan yang sama di salah satu fakultas di UIN Alauddin. Teror berulang dialami sedikitnya empat orang korban pada tanggal 23 Juli dan 18 September 2020.
"Makanya perlu polisi mengetahui siapa orang terdekat dari korban, siapa-siapa yang sudah berinteraksi dengan korban. Artinya sudah bisa dari kepolisian melacak pelaku, karena pelaku tersebut diduga sudah mengetahui betul nomor handphone korban," tuturnya.
Advokat publik dan aktivis perempuan sejak 1998 itu menyampaikan, dari teror yang berulang dialami korban, beberapa di antaranya menjadi trauma dan khawatir menggunakan handphonenya. Sebab selain teror VC WhatsApp, mereka rupanya dikirimi video tak senonoh.
"Bahkan ada beberapa diajak berbuat asusila," ucap Rosmiati.
Olehnya itu, pihaknya meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus KGBO tersebut, selain jumlah korban yang sudah mencapai belasan. Pertimbangan psikologis, dan ancaman teror yang bisa terjadi terus-menerus. "Saya pikir cybercrime polda lebih tahu apa yang harus dilakukan," tutup Rosmiati.
"Makanya perlu polisi mengetahui siapa orang terdekat dari korban, siapa-siapa yang sudah berinteraksi dengan korban. Artinya sudah bisa dari kepolisian melacak pelaku, karena pelaku tersebut diduga sudah mengetahui betul nomor handphone korban," tuturnya.
Advokat publik dan aktivis perempuan sejak 1998 itu menyampaikan, dari teror yang berulang dialami korban, beberapa di antaranya menjadi trauma dan khawatir menggunakan handphonenya. Sebab selain teror VC WhatsApp, mereka rupanya dikirimi video tak senonoh.
"Bahkan ada beberapa diajak berbuat asusila," ucap Rosmiati.
Olehnya itu, pihaknya meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus KGBO tersebut, selain jumlah korban yang sudah mencapai belasan. Pertimbangan psikologis, dan ancaman teror yang bisa terjadi terus-menerus. "Saya pikir cybercrime polda lebih tahu apa yang harus dilakukan," tutup Rosmiati.
(luq)
Lihat Juga :
tulis komentar anda