Kekeringan Meluas di 5 Kecamatan di Tuban, Warga Kekurangan Air Bersih

Senin, 28 September 2020 - 09:33 WIB
Kekeringan Meluas di 5 Kecamatan di Tuban, Warga Kekurangan Air Bersih. Foto/iNewsTV/Pipiet Wibawanto
TUBAN - Bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terus meluas. Hingga kini terpantau krisis air bersih sudah dialami 12 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Tuban .

Keringnya sumur dan saluran Perusahaan Air Minum (PAM) membuat ratusan warga bergantung pada bantuan air bersih dari pemerintah. (Baca juga: Kekeringan Landa Tuban, Warga Harus Susuri Bukit untuk Dapat Air )

Warga Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban ini, langsung berduyun-duyun menyerbu tangki berisi air bersih bantuan pemerintah daerah setempat. (Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Warga Rebutan Bantuan Air Bersih )



Berbekal jeriken kosong, ember dan serta drum, mereka rela mengantre demi mendapat jatah air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bantuan air bersih seperti ini memang sangat diharapkan warga. Sebab sudah 3 bulan berlalu, sumur dan saluran perusahaan air minum (PAM) yang terhubung ke rumah-rumah tidak lagi mengeluarkan air. Akibatnya, warga kesulitan mendapat air bersih.

Untuk memenuhi kebutuhan minum, memasak dan mandi, warga terpaksa harus membeli air dari luar desa. "Tidak murah biaya yang harus dikeluarkan warga setiap hari, karena untuk satu jeriken air, kami membeli seharga Rp5.000. Itu pun tidak setiap hari dapat," kata seorang warga Grabagan Sri Harini.

Sementara itu, bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Tuban, terus meluas. Hingga kini krisis air bersih dialami 12 desa di 5 wilayah kecamatan. Jumlah desa terdampak bencana kekeringan ini akan terus bertambah seiring musim kemarau ini.

"Lima kecamatan yang mengalami kekeringan saat ini yakni, Kecamatan Semanding, Grabagan, Parengan, Senori dan Kecamatan Montong. "Untuk meringankan beban warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban memaksimalkan armada truk tangki yang dimilikinya untuk mendistribusikan air bersih ke warga," kata Kalaksa BPBD Tuban Yudhi Irwanto.

Bencana kekeringan diprediksi masih akan terus terjadi hingga November mendatang dan berakhir bersamaan dengan datangnya musim penghujan.
(nth)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content