Ini Jurus Gubernur Jatim untuk Menghadapi Pademi COVID-19
Rabu, 23 September 2020 - 14:05 WIB
"Penanganan COVID-19 ini sangat menarik karena di tiap negara dan daerah terus belajar menemukan format yang efektif dan sesuai dengan daerahnya masing-masing. Alhamdulillah di Jatim intervensi Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) terbukti lebih efektif untuk menekan penyebaran COVID-19 ," kata Khofifah.
PSBM atau juga disebut mikro lockdown atau karantina lokal telah dilakukan di Magetan, termasuk di area Pondok Pesantren Temboro. PSBM dilakukan secara ketat dengan mengunci pintu keluar masuk desa, testing massif dan karantina total selama 14 hari. Efektivitas PSBM terbukti karena sampai hari ini sudah tidak ada penyebaran kasus COVID-19 baru dari area tersebut.
Saat ini, PSBM di Jatim juga telah dilakukan di beberapa zona merah baru akibat adanya klaster baru. Seperti di Lapas Porong dan PP Darussalam Blokagung Banyuwangi. Pemprov Jatim bersama Pemda, TNI dan Polri melakukan PSBM di kawasan tersebut. (Baca juga: Tanah Kas Desa Jadi SPBU, Pemdes Pacekelan Labrak Pemprov Jateng )
"PSBM lebih tepat diterapkan di Jawa Timur mengingat Jawa Timur telah memiliki kampung tangguh sebagai satuan kecil dari masyarakat. Kampung tangguh merupakan salah satu social capital yang memungkinkan format PSBM dilakukan secara gotong royong dengan skala terkecil yang lebih efektif dan tertarget," terang Khofifah.
Strategi ketiga, Pemprov Jatim memastikan, kapasitas bed isolasi di rumah sakit (RS) di Jatim masih memadai. Pemprov Jatim saat ini sangat agresif dalam menambahkan bed isolasi. Pada bulan Maret hanya memiliki 44 RS Rujukan dengan 565 bed, saat ini sudah ada 127 RS Rujukan dengan 6611 bed.
Saat ini, Pemprov Jatim telah merawat 2.157 pasien COVID-19 dengan kesembuhan 1.994 pasien dan meninggal nol persen yang dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura. "Untuk Malang Raya saat ini sedang kami siapkan RS Darurat Lapangan direncanakan 306 tempat tidur, dengan menggunakan gedung Polkesma," ujar Khofifah.
Berdasarkan laporan Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 8 September 2020, Jatim saat ini memiliki kapasitas bed isolasi mencapai 6.611 bed dengan 3.221 bed yang terisi. Angka ini lebih tinggi dibanding Jawa Barat yakni 4.477 bed dengan 1.724 bed yang terisi, DKI Jakarta yakni 4.417 bed dengan 3.776 bed yang terisi dan Jawa Tengah 3.664 bed dengan 2.110 bed yang terisi.
(Baca juga: Pemkab Sukabumi Tetapkan Status Darurat Banjir Selama 7 Hari )
Sedangkan, kapasitas ICU isolasi Jatim mencapai 860 bed dengan keterisian hanya 72 bed. Angka ini lebih tinggi dari Jawa Tengah yakni 738 dengan keterisian 30 bed, Jawa Barat dengan 721 bed dengan keterisian 30 bed dan DKI Jakarta dengan 574 bed dengan keterisian 250 bed.
"Ini semua, buah dari ikhtiar Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot untuk meningkatkan jumlah bed isolasi. Dari Maret 525 bed, sekarang naik 12 kali lipat menjadi 6.611 bed," ungkap orang nomor satu Jatim ini.
PSBM atau juga disebut mikro lockdown atau karantina lokal telah dilakukan di Magetan, termasuk di area Pondok Pesantren Temboro. PSBM dilakukan secara ketat dengan mengunci pintu keluar masuk desa, testing massif dan karantina total selama 14 hari. Efektivitas PSBM terbukti karena sampai hari ini sudah tidak ada penyebaran kasus COVID-19 baru dari area tersebut.
Saat ini, PSBM di Jatim juga telah dilakukan di beberapa zona merah baru akibat adanya klaster baru. Seperti di Lapas Porong dan PP Darussalam Blokagung Banyuwangi. Pemprov Jatim bersama Pemda, TNI dan Polri melakukan PSBM di kawasan tersebut. (Baca juga: Tanah Kas Desa Jadi SPBU, Pemdes Pacekelan Labrak Pemprov Jateng )
"PSBM lebih tepat diterapkan di Jawa Timur mengingat Jawa Timur telah memiliki kampung tangguh sebagai satuan kecil dari masyarakat. Kampung tangguh merupakan salah satu social capital yang memungkinkan format PSBM dilakukan secara gotong royong dengan skala terkecil yang lebih efektif dan tertarget," terang Khofifah.
Strategi ketiga, Pemprov Jatim memastikan, kapasitas bed isolasi di rumah sakit (RS) di Jatim masih memadai. Pemprov Jatim saat ini sangat agresif dalam menambahkan bed isolasi. Pada bulan Maret hanya memiliki 44 RS Rujukan dengan 565 bed, saat ini sudah ada 127 RS Rujukan dengan 6611 bed.
Saat ini, Pemprov Jatim telah merawat 2.157 pasien COVID-19 dengan kesembuhan 1.994 pasien dan meninggal nol persen yang dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura. "Untuk Malang Raya saat ini sedang kami siapkan RS Darurat Lapangan direncanakan 306 tempat tidur, dengan menggunakan gedung Polkesma," ujar Khofifah.
Berdasarkan laporan Ketahanan Kesehatan Dalam Menjalani Tatanan Hidup dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per tanggal 8 September 2020, Jatim saat ini memiliki kapasitas bed isolasi mencapai 6.611 bed dengan 3.221 bed yang terisi. Angka ini lebih tinggi dibanding Jawa Barat yakni 4.477 bed dengan 1.724 bed yang terisi, DKI Jakarta yakni 4.417 bed dengan 3.776 bed yang terisi dan Jawa Tengah 3.664 bed dengan 2.110 bed yang terisi.
(Baca juga: Pemkab Sukabumi Tetapkan Status Darurat Banjir Selama 7 Hari )
Sedangkan, kapasitas ICU isolasi Jatim mencapai 860 bed dengan keterisian hanya 72 bed. Angka ini lebih tinggi dari Jawa Tengah yakni 738 dengan keterisian 30 bed, Jawa Barat dengan 721 bed dengan keterisian 30 bed dan DKI Jakarta dengan 574 bed dengan keterisian 250 bed.
"Ini semua, buah dari ikhtiar Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemkot untuk meningkatkan jumlah bed isolasi. Dari Maret 525 bed, sekarang naik 12 kali lipat menjadi 6.611 bed," ungkap orang nomor satu Jatim ini.
tulis komentar anda