Pilwalkot Makassar, Elektabilitas Appi-Rahman Terus Melambung
Selasa, 22 September 2020 - 15:57 WIB
Survei terakhir IPI pada Agustus 2020 melibatkan 1.530 responden yang tersebar di seluruh kelurahan di Makassar. Sampel tersebut dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,5%.
“Survei kami pada Oktober 2019 dan Februari 2020 adalah survei perorangan. Survei simulasi pasangan kami mulai Juni 2020, namun bukan dengan komposisi pasangan yang kita ketahui sekarang ini. Kecuali Appi-Rahman dan Dilan yang memang sejak Juni tidak pernah merubah pasangannya,” kata Suwadi.
Dia memprediksi, ada dua hal yang mungkin terjadi pada Adama. Pertama dan yang paling mungkin terjadi adalah surveinya stagnan. Atau kedua, terus turun tapi tidak lagi signifikan.
Sementara Appi-Rahman juga berpotensi mengalami dua hal sampai 9 Desember nanti. Pertama dan yang paling mungkin terjadi adalah naik namun tidak signifikan, atau kedua, bisa saja stagnan di angka yang sama.
“Sangat sulit bagi Adama untuk mengangkat kembali elektabilitasnya kecuali melakukan gerakan yang super duper masif dan efektif. Sementara Appi-Rahman akan sulit diturunkan tingkat elektoralnya kecuali pasangan ini melakukan blunder politik yang besar seperti tersangkut kasus atau skandal,” kata Suwadi.
“Sehingga dapat disimpulkan, tanpa bermaksud mengkerdilkan calon lain, data ilmiah menunjukkan bahwa kursi pemenang pilwalkot Makassar cenderung hanya akan diperebutkan antara pasangan Appi-Rahman dan Adama,” tutupnya.
“Survei kami pada Oktober 2019 dan Februari 2020 adalah survei perorangan. Survei simulasi pasangan kami mulai Juni 2020, namun bukan dengan komposisi pasangan yang kita ketahui sekarang ini. Kecuali Appi-Rahman dan Dilan yang memang sejak Juni tidak pernah merubah pasangannya,” kata Suwadi.
Dia memprediksi, ada dua hal yang mungkin terjadi pada Adama. Pertama dan yang paling mungkin terjadi adalah surveinya stagnan. Atau kedua, terus turun tapi tidak lagi signifikan.
Sementara Appi-Rahman juga berpotensi mengalami dua hal sampai 9 Desember nanti. Pertama dan yang paling mungkin terjadi adalah naik namun tidak signifikan, atau kedua, bisa saja stagnan di angka yang sama.
“Sangat sulit bagi Adama untuk mengangkat kembali elektabilitasnya kecuali melakukan gerakan yang super duper masif dan efektif. Sementara Appi-Rahman akan sulit diturunkan tingkat elektoralnya kecuali pasangan ini melakukan blunder politik yang besar seperti tersangkut kasus atau skandal,” kata Suwadi.
“Sehingga dapat disimpulkan, tanpa bermaksud mengkerdilkan calon lain, data ilmiah menunjukkan bahwa kursi pemenang pilwalkot Makassar cenderung hanya akan diperebutkan antara pasangan Appi-Rahman dan Adama,” tutupnya.
(luq)
tulis komentar anda