Gubernur Khofifah Ajak Koperasi Optimalkan Penjualan Online
Minggu, 20 September 2020 - 14:04 WIB
BOJONEGORO - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meminta koperasi beradaptasi dengan pandemi COVID-19.
Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mendorong performa koperasi. Utamanya dalam menjual produk-produk dari kegiatan usaha yang berdasarkan asas kekeluargaan tersebut.
Khofifah, mengutip pendiri Alibaba, Jack Ma, pada 2030 mendatang, ekonomi akan bergerak secara online. Hampir 90% perdagangan akan menggunakan teknologi informasi. Dalam hal penjualan misalnya, akan memanfaatkan layanan dalam jaringan (daring).
"Oleh karena itu, tantangan kita hari ini adalah, harus disiapkan aplikasi agar produk-produk koperasi bisa dikenali secara luas oleh masyarakat. Bikin training-training kecil untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Misalnya dalam hal fotografi makanan. Mari kita ambil peluang dari pandemi COVID-19," kata Khofifah saat berkunjung ke Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) Bojonegoro, Minggu (20/21/2020).
Khofifah menambahkan, di sejumlah negara maju di Eropa, banyak pusat perbelanjaan besar yang memberi ruang khusus bagi produk koperasi setempat.
Harapannya, agar koperasi bisa kuat dan berkembang. Keberadaan koperasi juga dianggap sangat penting bagi kemajuan ekonomi negara-negara tersebut.
"Maka sampai hari ini, untuk menjadi Perdana Menteri Jepang harus dapat support dari koperasi disana, terutama koperasi dari sektor agro. Seperti juga Korea Selatan. Artinya, koperasi itu kekuatan ekonomi yang luar biasa di banyak negara maju. Di Indonesia, masih banyak pekerjaan rumah yang harus digerakkan," tandas Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini menegaskan bahwa, saat ini sudah bukan lagi eranya untuk berkompetisi. (Baca juga: Lecehkan Gerakan Salat, 4 Pemuda Digelandang Polres Sampang)
Justru sebaliknya, sekarang sudah harus mengubah mindset dari kompetisi menjadi kolaborasi dan sinergi. Dengan sinergi dan kolaborasi, koperasi akan bisa jauh lebih maju dan lebih kuat lagi. (Baca juga: Pengamat Politik Ini Minta Pilkada Serentak Tetap Digelar 9 Desember)
"Koperasi Kareb ini sedikit dari koperasi yang mengalami kemajuan yang cukup dibanggakan. Dengan tren pergerakan ekonomi secara online, maka Koperasi Kareb harus menggerakkan sub-sub koperasinya bahwa memang trennya adalah pergerakan ekonomi harus digerakkan secara online," pungkas Khofifah.
Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mendorong performa koperasi. Utamanya dalam menjual produk-produk dari kegiatan usaha yang berdasarkan asas kekeluargaan tersebut.
Khofifah, mengutip pendiri Alibaba, Jack Ma, pada 2030 mendatang, ekonomi akan bergerak secara online. Hampir 90% perdagangan akan menggunakan teknologi informasi. Dalam hal penjualan misalnya, akan memanfaatkan layanan dalam jaringan (daring).
"Oleh karena itu, tantangan kita hari ini adalah, harus disiapkan aplikasi agar produk-produk koperasi bisa dikenali secara luas oleh masyarakat. Bikin training-training kecil untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Misalnya dalam hal fotografi makanan. Mari kita ambil peluang dari pandemi COVID-19," kata Khofifah saat berkunjung ke Koperasi Karyawan Redrying Bojonegoro (Kareb) Bojonegoro, Minggu (20/21/2020).
Khofifah menambahkan, di sejumlah negara maju di Eropa, banyak pusat perbelanjaan besar yang memberi ruang khusus bagi produk koperasi setempat.
Harapannya, agar koperasi bisa kuat dan berkembang. Keberadaan koperasi juga dianggap sangat penting bagi kemajuan ekonomi negara-negara tersebut.
"Maka sampai hari ini, untuk menjadi Perdana Menteri Jepang harus dapat support dari koperasi disana, terutama koperasi dari sektor agro. Seperti juga Korea Selatan. Artinya, koperasi itu kekuatan ekonomi yang luar biasa di banyak negara maju. Di Indonesia, masih banyak pekerjaan rumah yang harus digerakkan," tandas Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini menegaskan bahwa, saat ini sudah bukan lagi eranya untuk berkompetisi. (Baca juga: Lecehkan Gerakan Salat, 4 Pemuda Digelandang Polres Sampang)
Justru sebaliknya, sekarang sudah harus mengubah mindset dari kompetisi menjadi kolaborasi dan sinergi. Dengan sinergi dan kolaborasi, koperasi akan bisa jauh lebih maju dan lebih kuat lagi. (Baca juga: Pengamat Politik Ini Minta Pilkada Serentak Tetap Digelar 9 Desember)
"Koperasi Kareb ini sedikit dari koperasi yang mengalami kemajuan yang cukup dibanggakan. Dengan tren pergerakan ekonomi secara online, maka Koperasi Kareb harus menggerakkan sub-sub koperasinya bahwa memang trennya adalah pergerakan ekonomi harus digerakkan secara online," pungkas Khofifah.
(boy)
tulis komentar anda