Warga Dukung Rencana Pemkab Jayapura Gunakan Wisma Atlet Doyo
Senin, 04 Mei 2020 - 19:45 WIB
SENTANI - Rencana Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk menggunakan bangunan wisma atlet yang berlokasi di Doyo Baru untuk tempat perawatan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 mendapat dukungan dari tokoh masyarakat setempat.
Namun demikian ada beberapa catatan yang disampaikan masyarakat terkait rencana tersebut. "Sudah saya sampaikan kepada bapak bupati bahwa, kami menerima pikiran dari pemerintah tetapi dampak dan konsekuensi dari pada penyakit ini siapa yang menjadi tanggung jawab," kata Jhon Maurits Kreuta kepada tim media Covid 19 kabupaten Kayapura di kantor bupati Jayapura, Kamis (30/4/2020).
Menurutnya, hal ini juga perlu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Jayapura. Apalagi letak wisma atlet ini berada di sekitar pemukiman warga. Terkait itu, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah yang diwakili langsung oleh Bupati Jayapura yang mana secara umum beberapa saran yang disampaikan masyarakat mengaku setuju dan mendukung.
Namun yang paling penting pemerintah juga tidak mengabaikan hak masyarakat dan harus memperhatikan masyarakat yang ada di sekitar Kompleks tersebut khususnya berkaitan dengan kesehatan.
"Misalnya ketika ada masyarakat yang kena musibah (covid 19) siapa yang akan menjadi penanggung jawab kemudian lalu lintas atau aktivitas masyarakat keluar masuk Siapa yang menjadi tanggung jawab di situ," tandasnya.
Sehubungan dengan itu berkaitan dengan adanya insiden yang terjadi pada saat pertemuan dengan Bupati Jayapura, pihaknya sangat menyesalkan perbuatan oknum tersebut yang tidak mencerminkan budaya sebagai masyarakat adat yang memiliki budaya sopan santun. "Harga diri sebagai orang Doyo pada waktu itu dihancurkan oleh saudara kita yang baru masuk ke dalam Kampung Doyo baru," tandasnya.
Dia menegaskan aksi yang dilakukan oleh oknum warga yang mengaku sebagai masyarakat Doyo itu sangat tidak mewakili pernyataan sikap dari masyarakat setempat. "Mau bilang warga Doyo juga salah karena dia datang dari arah mana, kami juga kurang tahu," tegasnya.
Sementara itu, kepala distrik Waibu, Dominggus Kawai, mengaku sudah melaporkan insiden tersebut kepihak berwajib. Laporan itu didasari atas aksi pelaku yang membuat keberadaan Bupati Jayapura pada saat itu sangat terancam. Apalagi ada upaya penyerangan yang dilakukan oleh oknum tersebut terhadap pejabat negara yaitu Bupati Jayapura yang sedang melaksanakam tugasnya.
"Ya sudah dilaporkan ke polres Jayapura, nanti polisi menilai pasal mana yang dia langgar. Yang jelas, dari insiden itu telah keberadaan Bupati di tempat kejadian sangat terancam," paparnya.
Namun demikian ada beberapa catatan yang disampaikan masyarakat terkait rencana tersebut. "Sudah saya sampaikan kepada bapak bupati bahwa, kami menerima pikiran dari pemerintah tetapi dampak dan konsekuensi dari pada penyakit ini siapa yang menjadi tanggung jawab," kata Jhon Maurits Kreuta kepada tim media Covid 19 kabupaten Kayapura di kantor bupati Jayapura, Kamis (30/4/2020).
Menurutnya, hal ini juga perlu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Jayapura. Apalagi letak wisma atlet ini berada di sekitar pemukiman warga. Terkait itu, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah yang diwakili langsung oleh Bupati Jayapura yang mana secara umum beberapa saran yang disampaikan masyarakat mengaku setuju dan mendukung.
Namun yang paling penting pemerintah juga tidak mengabaikan hak masyarakat dan harus memperhatikan masyarakat yang ada di sekitar Kompleks tersebut khususnya berkaitan dengan kesehatan.
"Misalnya ketika ada masyarakat yang kena musibah (covid 19) siapa yang akan menjadi penanggung jawab kemudian lalu lintas atau aktivitas masyarakat keluar masuk Siapa yang menjadi tanggung jawab di situ," tandasnya.
Sehubungan dengan itu berkaitan dengan adanya insiden yang terjadi pada saat pertemuan dengan Bupati Jayapura, pihaknya sangat menyesalkan perbuatan oknum tersebut yang tidak mencerminkan budaya sebagai masyarakat adat yang memiliki budaya sopan santun. "Harga diri sebagai orang Doyo pada waktu itu dihancurkan oleh saudara kita yang baru masuk ke dalam Kampung Doyo baru," tandasnya.
Dia menegaskan aksi yang dilakukan oleh oknum warga yang mengaku sebagai masyarakat Doyo itu sangat tidak mewakili pernyataan sikap dari masyarakat setempat. "Mau bilang warga Doyo juga salah karena dia datang dari arah mana, kami juga kurang tahu," tegasnya.
Sementara itu, kepala distrik Waibu, Dominggus Kawai, mengaku sudah melaporkan insiden tersebut kepihak berwajib. Laporan itu didasari atas aksi pelaku yang membuat keberadaan Bupati Jayapura pada saat itu sangat terancam. Apalagi ada upaya penyerangan yang dilakukan oleh oknum tersebut terhadap pejabat negara yaitu Bupati Jayapura yang sedang melaksanakam tugasnya.
"Ya sudah dilaporkan ke polres Jayapura, nanti polisi menilai pasal mana yang dia langgar. Yang jelas, dari insiden itu telah keberadaan Bupati di tempat kejadian sangat terancam," paparnya.
(ars)
tulis komentar anda