Geliat Aminullah Membangun Ekonomi Kreatif di Banda Aceh
Kamis, 17 September 2020 - 21:24 WIB
Saat ini Aminullah pun gencar-gencarnya mengajak pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) merambah ke ranah digital. Mengembangkan bisnis UMKM di tengah tren digitalisasi merupakan tantangan sendiri baginya. Selain SDM pelaku UMKM yang menjadi tantangan, meneropong pangsa pasar juga menjadi hal yang tidak boleh terlewatkan. Edukasi dengan mengajak masyarakat juga pelaku bisnis UMKM dan menggandeng pegiat bisnis e-commerce berpotensi meningkatkan pemasaran UMKM melalui platform digital.
Untuk mengembangkan ekonomi kreatif di era digital membutuhkan strategi dan pengembangan bisnis untuk merambah ke pasar global. Aminullah melihat ini sangat berpotensi dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia, ide yang tercipta dapat melahirkan sesuatu yang kreatif sehingga dapat bernilai ekonomi baik dalam bidang jasa maupun barang.
Hingga kini, sektor UMKM di Banda Aceh punya perhatian khusus dalam masanya menahkodai pemerintahan. Dengan luas 61,3 kmĀ³, tak ada sepetak pun ruang untuk ladang sawah, tambang bahkan perkebunan yang bisa dijadikan sumber pendapatan. Maka dari itu, di samping sektor jasa, Banda Aceh juga mengandalkan sektor pariwisata.
Ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu solusi pengentasan pengangguran dan kemiskinan di Kota Banda Aceh. Beragam produk ekonomi kreatif yang dimilikinya akan semakin meneguhkan Banda Aceh sebagai kota dagang, jasa dan wisata di Aceh bahkan dunia.
Ekonomi kreatif dirasa potensial dalam menggerakan roda perekonomian. Pemanfaatan teknologi dalam tren digitalisasi semakin membuat ekonomi kreatif lebih baik dan dapat berdaya saing di tengah arus pasar global.
Untuk mengembangkan ekonomi kreatif di era digital membutuhkan strategi dan pengembangan bisnis untuk merambah ke pasar global. Aminullah melihat ini sangat berpotensi dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia, ide yang tercipta dapat melahirkan sesuatu yang kreatif sehingga dapat bernilai ekonomi baik dalam bidang jasa maupun barang.
Hingga kini, sektor UMKM di Banda Aceh punya perhatian khusus dalam masanya menahkodai pemerintahan. Dengan luas 61,3 kmĀ³, tak ada sepetak pun ruang untuk ladang sawah, tambang bahkan perkebunan yang bisa dijadikan sumber pendapatan. Maka dari itu, di samping sektor jasa, Banda Aceh juga mengandalkan sektor pariwisata.
Ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu solusi pengentasan pengangguran dan kemiskinan di Kota Banda Aceh. Beragam produk ekonomi kreatif yang dimilikinya akan semakin meneguhkan Banda Aceh sebagai kota dagang, jasa dan wisata di Aceh bahkan dunia.
Ekonomi kreatif dirasa potensial dalam menggerakan roda perekonomian. Pemanfaatan teknologi dalam tren digitalisasi semakin membuat ekonomi kreatif lebih baik dan dapat berdaya saing di tengah arus pasar global.
(atk)
tulis komentar anda